Perubahan besar dunia menuju KHILAFAH

menuju KHILAFAH photo Menuju-MK-2013.gif

The KHILAFAH Channel

khilafah on livestream.com. Broadcast Live Free

Minggu, 29 Agustus 2010

Ramadhan, Gencarkan Kuliah tentang Khilafah di Masjid-masjid Palestina, Otoritas Sekuler Berusaha Menggagalkannya

Syabab.Com - Ramadhan bukan saja bulan suci kemuliaan bagi kaum Muslim, tetapi Ramadhan telah menjadi bulan perjuangan dan kemenangan. Di Palestina, para pengemban dakwah dari Hizbut Tahrir terus menerus menggencarkan dakwah pembebasan negeri-negeri Muslim termasuk Palestina dengan seruan penegakkan Khilafah. Beberapa masjid besar di Tepi Barat telah menjadi tempat untuk pengkajian Khilafah, Jumat, 17 Ramadhan 1431 H.

Melihat gencarnya dakwah yang dilakukan oleh para pemuda Hizbut Tahrir tersebut membuat Otoritas Palestina geram. Mereka tak malu-malunya menangkapi para pengemban dakwah tersebut usai mereka menyerukan seruannya.

Menurut sumber dari Kantor Informasi Hizbut Tahrir, bahwa pasukan sekuler Otoritas telah menyerbu Masjid Besar Al-Birah di Ramalah, Jumat Sore. Mereka berusaha mencegah agenda dakwah Hizbut Tahrir di bulan Ramadhan tersebut.

Sumber melaporkan, setelah seorang ustadz mulai memberikan kajian Islamnya, pihak keamanan Otoritas Sekuler Palestina mencegah dia berbicara dan berusaha menangkapnya.

Pihak keamanan pun telah melakukan tindakan yang menyedihkan di dalam masjid, termasuk berbicara kasar dan menyerang jamaah dan orang tua. Mereka menangkap puluhan jamaah dan para pendukung yang berada di masjid yang hendak mengikuti kajian bersama Hizbut Tahrir di Masjid.

Menurut sumber yang sama, pasukan keamanan pun terus mengepung lama masjid setelah shalat Jumat. Bahkan polisi anti huru hara bersenjata lengkap pun berkeliaran di sekitar masjid.

Kaum Muslim berkumpul di Masjid-masjid Palestina mengikuti Kuliah Hizbut Tahrir

Sementara itu, sebuah pembelajaran oleh Hizbut Tahrir pada sore Jumat, 17 Ramadhan, 27/08/2010 digelar di Masjid Khabab bin Al'arat, Hebron. Kaum Muslim berkumpul di dalam masjid tersebut utuk menerima kuliah bersama Hizbut Tahrir tentang keutamaan bulan Ramadhan, sejarah, hingga bencana yang menimpa umat ini.

Lagi-lagi, pasukan otoritas Sekuler Palestina merusak kesucian Ramadhan dengan berusaha membubarkan acara mulia tersebut. Menjelang akhir acara, mereka pun berusaha menangkap para jamaah. Seorang syabab berusaha menjaga anaknya yang ditangkap aparat, hingga pasukan keamanan mengancam menembakkan pelurunya serta menghina Allah. Sungguh perbuatan yang sangat hina oleh pasukan otoritas sekuler membuat geram para jamaah.

Sangat jelas sekali, penguasa otoritas sekuler menunjukkan permusuhannya terhadap Islam dan telah menjadikan mereka terhina, berani menghinakan Allah dan kesucian bulan Ramadhan tersebut.

Pasukan otoritas sekuler tersebut, sepanjang Jumat, telah menahan para pemuda Hizbut Tahrir di beberapa wilayah di Tepi Barat, termasuk di Qalqilya, Salfit, Hebron dan tempat lainnya.

Sekalipun otoritas telah membebaskan yang ditangkap, namun kampanye penyerbuan ke masjid di bulan Ramadhan tersebut telah mencerminkan penguasa setempat hanya melindungi dan menjaga keamanan orang Yahudi, serta melakukan permusuhan terhadai Islam dan rakyat Palestina.

Demikianlah, semua ini hanya mengingatkan kita pada sabda Nabi Saw.: “Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang selalu menegakkan kebenaran dan mampu mengalahkan musuh-musuh mereka. Tidak memadaratkan mereka orang-orang yang menentang mereka, kecuali sekadar kesulitan hidup yang akan menimpa mereka, sampai datang kepada mereka keputusan Allah (Hari Kiamat), sementara mereka tetap dalam keadaan demikian.” Para sahabat bertanya, ”Ya Rasulullah, di manakah mereka berada?” Rasulullah saw. menjawab, “Mereka berada di Baitul Maqdis (al-Quds) dan di sekitar Baitul Maqdis.” (HR. Ahmad dan ath-Thabrani)

Semoga kaum Muslim di seantero dunia diberikan kesadaran untuk kembali bangkit dan bersatu di bawah naungan Khilafah Rasyidah yang akan membebaskan negeri-negeri Muslim dari cengkraman para penguasa korup dan bangsa penjajah. Amin. [m/htpal/syabab.com]

Anak-anak Palestina pun ikut serta dalam kajian Hizbut Tahrir