Perubahan besar dunia menuju KHILAFAH

menuju KHILAFAH photo Menuju-MK-2013.gif

The KHILAFAH Channel

khilafah on livestream.com. Broadcast Live Free

Minggu, 06 November 2011

Freeport Setor Royalti Rp 17 Triliun ke Pemerintah RI

ow..ow....PT Freeport Indonesia (Freeport) mengklaim membayarkan royalti dan dividen kepada pemerintah sebesar US$ 2 miliar (Rp 8500/dolar) atau kurang lebih Rp 17 triliun hingga triwulan III-2011. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut menganggap setoran itu tertinggi dibanding tahun sebelumnya.

Demikian disampaikan Director Executive Vice president and Chief Administration Officer Freeport Sinta Sirait dalam jumpa pers di kantornya, Kuningan, Jakarta, Selasa (1/11/2011).

“Di Kuartal ketiga, kita sudah menyetor US$ 2 miliar sampai September 2011. Kalau dirupiahkan ini lebih besar daripada tahun lalu yang mencapai Rp 19 triliun,” ungkapnya.

Sinta mengatakan untuk pembayaran royalti, perusahaan tambang yang beroperasi di Timika, Tembagapura provinsi Papua tersebut selalu membayar royalti berdasarkan ketentuan kontrak karya yang berlaku.

“Untuk royalti, sampai saat ini, sejak taun 1986 Freeport membayar royalti atas tembaga 3,5% dari penjualan. Untuk emas sebesar 1% dari penjualan, dan untuk perak sebesar 1% atas pejualan,” jelasnya.

Dirinya mengaku, pihaknya mengklaim bahwa royalti ini sudah lengkap dibayarkan. Royalti ini secara dominan disumbang dari royalti atas penjualan tembaga yang mayoritas dihasilkan Freeport.

Terkait renegosiasi kontrak karya pertambangan yang dilakukan pemerintah, pihak Freeport masih enggan memberikan keterangan yang mendalam. Sinta menjelaskan, hingga saat ini Freeport masih terus bersikap terbuka untuk membahas masalah tersebut kepada pemerintah.

Sedangkan, terkait situasi dan kondisi saat ini sedang terjadi pemogokan kerja karyawan Freeport yang menuntut kenaikan gaji. Aksi mogok kerja oleh Serikat Pekerja PT Freeport Indonesia ini telah berdampak terhadap produksi dan pengapalan konsentrat. Ini menjadi alasan Freeport menetapkan status force majeure. Pengumuman kondisi force majeure itu berarti Freeport bisa menghindari denda biasanya karena gagal memenuhi kewajiban sesuai kontrak.

Sekitar 8.000 dari total 23.000 pekerja Freeport telah melakukan pemogokan kerja selama lebih dari 1 bulan di tambang yang berlokasi di Papua. Mereka menuntut kenaikan gaji dan kondisi kerja yang lebih baik.

Produksi emas dan tembaga Freeport dari tambang Grasberg di Papua mengalami penurunan sepanjang kuartal III-2011. Produksi tembaga di Papua sepanjang kuartal III-2011 mencapai 233 juta pounds. Turun 34% dibanding periode yang sama di2010 yang mencapai 358 juta pounds. (detikfinance.com, 1/11/2011)

Btw tuch duit kira-kira dikemanain ya? :p

Minggu, 21 Agustus 2011

Gambaran Pemimpin Jahil, Sesat, Pembohong, Diktator, dts.......

Para pemimpin sesat: Dari Aus yang berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:

«إِنِّي لاَ أَخَافُ عَلىَ أُمَّتيِ إِلاَّ الأَئِمَّةَ المُضَلِّينَ»

“Aku tidak takut (ujian yang akan menimpa) pada umatku, kecuali (ujian) para pemimpin sesat.” (HR. Ibnu Hibban). Sufyan as-Tsauri menggambarkan mereka dengan mengatakan: “Tidaklah kalian menjumpai para pemimpin sesat, kecuali kalian mengingkari mereka dengan hati, agar amal kalian tidak sia-sia.”
Para pemimpin bodoh: Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:

«أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السُّفَهَاءِ »

“Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR. Ahmad). Dalam hadits riwayat Ahmad dikatakan bahwa pemimpin bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw. Yakni pemimpin yang tidak menerapkan syariah Islam.

Para pemimpin penolak kebenaran, penyeru kemungkaran. Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:

«سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ»

“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Minggu, 24 Juli 2011

Halal-haram (Hukum Syara’) Dalam Kubangan Sistem Demokrasi

“Demokrasi, bukanlah agama yang berbicara tentang halal dan haram. Demokrasi adalah konsep politik yang hanya bicara soal legal dan tidak legal. Untuk itulah dalam bahasa Anis Matta, diperlukan usaha agar yang ‘halal’ dalam agama menjadi legal dalam pandangan hukum postitif, dan apa yang ‘haram’ dalam pandangan agama menjadi tidak legal pula dalam pandangan hukum positif itu. Jika hal ini tercapai maka sebetulnya produk hukum yang dihasilkan oleh demokrasi justru mencerminkan berlakunya kedaulatan Tuhan dalam kehidupan bernegara…”

Demikianlah apa yang terlulis dalam sebuah catatan seorang intelektual muda yang percaya bahwa sistem demokrasi bukanlah sesuatu yang layak untuk dipertentangkan dengan Islam. Beliau berpandangan demikian kurang-lebih karena alasan berikut :

Keputusan formal yang dilahirkan dan diberlakukan sebagai hukum positif oleh sistem demokrasi tidak bisa disetarakan dengan hukum halal-haram yang menjadi domain agama. Sebab, demokrasi tidak memberi wewenang bagi negara untuk menentukan halal dan haram -yang merupakan urusan Tuhan. Negara sekedar menentukan mana yang legal dan mana yang tidak legal. Ketika proses politik dalam sistem demokrasi menghasilkan produk hukum atau keputusan yang berbeda dengan syara’, bukan berarti sistem demokrasi menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah atau mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah. Jadi, demokrasi sama sekali tidak menyentuh wilayah yang menjadi wewenang Tuhan, dan juga tidak menganulir hukum-hukum yang berlaku dalam agama. Yang halal tetap halal meskipun tidak legal, dan yang haram tetap haram meskipun dilegalkan oleh negara. Dari sinilah kemudian beliau berkesimpulan bahwa demokrasi akan sejalan dengan “kedaulatan tuhan” jika saja proses politik yang terjadi dalam sistem tersebut menghasilkan keputusan hukum yang cocok dengan ketentuan halal-haram dalam agama. Maka adalah penting untuk berjuang dalam kancah sistem demokrasi agar yang dihalalkan Allah menjadi legal dan yang diharamkan oleh Allah menjadi tidak legal…. Begitulah kira-kira jika saya membahasakan ulang apa yang ingin diungkapkan oleh intelektual muda kita ini.
 

Selasa, 31 Mei 2011

Ngapain ikut Konferensi Rajab 1432 H yang diadakan HTI, GAK PENTING !!!

hehehehe...jangan kepancing dulu melihat judulnya. baca dulu ya isinya?!
selama ini mungkin banyak kita dapati komentar-komentar sinis terhadap acara-acara yang diadakan oleh Hizbut Tahrir, salah satunya mungkin komentar orang terhadap acara HTI yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini yaitu Konferensi Rajab 1432 H.



inilah salah satu komentar terhadap Konferensi Rajab yang akan diadakan HTI:

“Salah satu kesenangan kelompok Islam adalah mengumpulkan massa dalam jumlah besar, show of force. Nanti yang lain juga begitu. Kayak saingan banyak-banyakan pengikut. Cara seperti ini tidak menyelesaikan masalah. Ini kerja ga kongkrit. Tidak terukur. Mendingan HTI bekerja, misalnya untuk mengentaskan kemiskinan. Daripada bikin kegiatan yang mengundang massa besar, tapi ga jelas apa hasilnya…”

Pernyataan diatas disampaikan oleh salah satu anggota redaksi harian Kompas dalam pertemuan dengan delegasi HTI beberapa waktu lalu, dalam rangka sosialisasi Konferensi Rajab. Pernyataan ini mengemuka setelah menyaksikan tayangan profil singkat HTI yang diantarnya memang banyak menampilkan cuplikan gambar dari agenda dan aksi-aksi besar semisal Konferensi Khilafah Internasional (KKI) 2007 yang dihadiri oleh sekitar 100.000 Orang, Muktamar Ulama Nasional (MUN) 2009 yang dihadiri oleh sekitar 7.000 ulama, Muktamar Mubalighah Indonesia (MMI) 2010 yang dihadiri oleh sekitar 6.000 mubalighah, serta aksi Century, aksi Negara gagal, dan lainya, yang tampak selalu dipadati masa.

Agaknya anggota redaksi harian Kompas diatas, dan mungkin banyak lagi pihak lain yang berpikiran sama bahwa kegiatan-kegiatan besar semacam itu hanya buang-buang energi saja. tidak kongkrit, tidak membekas. Dan tidak menyelesaikan masalah yang sedang membelit masyarakat dan negeri ini.

Jumat, 22 April 2011

Revolusi Seruan Khilafah dari Libanon, Dukungan untuk Pembebasan Suriah

Sekalipun penguasa rezim Libonon berusaha menangkap belasan aktivis Hizbut Tahrir, tetapi aksi massa untuk mendukung pembebasan Suriah dari cengkraman rezim tetap berjalan. Sesuai rencana yang telah diumumkan sebelumnya, Hizbut Tahrir Wilayah Libanon bersama kaum Muslim turun ke jalan-jalan di Nur Square Tripoli, Libanon, Jumat, 22/04/2011 mendukung kaum Muslim Suriah untuk menumbangkan rezim Suriah.

Gema takbir dan slogan "Umat ingin Khilafah Islamiyyah" dan slogan-slogan seruan Khilafah lainnya bergema dari Libanon. Tidak ada bendera diantara kerumunan massa selain bendera hitam bertuliskan kalimah tauhid, laa ilaaha illallah muhammad rasulullah, panjinya Rasulullah Saw yang menjulang tinggi diantara para pengunjuk rasa.

Sebelumnya, pihak intelijen rezim Libanon menangkap 16 pemuda partai saat mempublikasikan rencana aksi ini ke masyarakat.

"Hari ini, kami telah menambahkan slogan 'melawan penindasan rezim di Libanon,' sebuah rezim yang telah menangkap 16 aktivis partai kita dan beberapa dari mereka dipukuli," ujar Ahmad Al-Qashash jurubicara Hizbut Tahrir Libanon pada hari Kamis.

Perwakilan Hizbut Tahrir di kamp pengungsi utara Nahr al-Bared, Jihad Shehadi Mansur, ditangkap Kamis pagi, sehingga jumlah penangkapan minggu ini atas protes yang direncanakan menjadi 17 orang, seorang pejabat keamanan kepada AFP.

Aksi massa dukungan penegakkan Khilafah dan dukungan atas rakyat Suriah untuk melawan penindasan rezim Bashar Assad ini disiarkan secara langsung di alamat http://www.htmedia.info/. [m/ahram/syabab.com]

Selasa, 19 April 2011

Kekhawatiran Keamanan dan Politik Mendahului “Nushrah” Tripoli Untuk “Revolusi Syam”

Warga Tripoli sedang menahan nafas sebelum hari Jum’at depan, yang dijadwalkan akan berlangsung aksi demonstrasi solidaritas terhadap “Revolusi Suriah”, di tengah kekhawatiran keamanan akan adanya aksi demonstrasi tandingan, sehingga bisa jadi aksi solidaritas ini berubah menjadi arena konfrontasi.

Sikap langsung yang pertama datang dari pihak Lebanon terkait masalah Suriah sejak munculnya gerakan protes di Suriah pada tanggal 15 Maret lalu, partai Islam “Hizbut Tahrir” wilayah Lebanon telah menyerukan kemarin, untuk melakukan “demonstrasi nushrah untuk revolusi Syam, dari Tripoli untuk Syam”, setelah shalat Jum’at pada tanggal 22 April ini, bergerak dari Masjid Agung al-Manshuri di pusat kota tua.

Pengumuman Hizbut Tahrir ini disampaikan melalui selebaran (nasyrah) yang dibagikan setelah shalat Jum’at kemarin di depan pintu sebagian besar masjid di Tripoli dan wilayah Utara. Selebaran (nasyrah) itu membenarkan tetang aksi demonstrasi itu. Menurut apa yang ada dalam selebaran (nasyrah), bahwa aksi demonstrasi itu dalam rangka “nushrah (dukungan) untuk saudara-saudara kita di Suriah, di mana rezim tirani sedang melakukan berbagai kejahatan pembunuhan, penyiksaan dan penghinaan, serta berpartisipasi terhadap longmarch (masîrah) yang dilakukan umat Islam untuk mengembalikan kekuasaannya yang dirampas.”

Senin, 18 April 2011

Membantah Argumen Salafy Tentang Keharaman Menasehati Penguasa Secara Terang-terangan

Menasihati, Menegur, dan Mengkritik Pemimpin Secara Terang-Terangan

Berikut ini adalah bukti bahwa cara ini juga pernah dilakukan oleh manusia mulia. Baik yang melakukannya di istana penguasa atau di tempat selain istana. Sekaligus paparan di bawah ini sebagai koreksi bagi pihak-pihak yang melarang menasihati dan menegur kesalahan penguasa secara terang-terangan.

Khalifah Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu

Ketika Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu menyampaikan khutbah di atas mimbar, dia menyampaikan bahwa Umar hendak membatasi Mahar sebanyak 400 Dirham, sebab nilai itulah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika ada yang lebih dari itu maka selebihnya dimasukkan ke dalam kas negara. Hal ini diprotes langsung oleh seorang wanita, di depan manusia saat itu, dengan perkataannya: “Wahai Amirul mu’minin, engkau melarang mahar buat wanita melebihi 400 Dirham?” Umar menjawab: “Benar.” Wanita itu berkata: “Apakah kau tidak mendengar firman Allah:

“ .... sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, Maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang Dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata ?.” (QS. An Nisa (4): 20)

Umar menjawab; “Ya Allah ampunilah, semua manusia lebih tahu dibanding Umar.” Maka umar pun meralat keputusannya. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 2/244. Imam Ibnu katsir mengatakan: sanadnya jayyid qawi (baik lagi kuat). Sementara Syaikh Abu Ishaq Al Huwaini menyatakan hasan li ghairih)

Sabtu, 09 April 2011

Ketakutan Barat Terhadap Kekuatan Islam Politik

Surat kabar Amerika “Washington Post” mengatakan bahwa “Pemerintahan Presiden Barack Obama sedang mempersiapkan kemungkinan tentang revolusi Arab mengarah pada berdirinya pemerintahan Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara.” Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya secara massif yang dapat meningkatkan islamophobia di kalangan masyarakat Islam sendiri.

Ketakutan Barat terhadap Islam politik dari hari ke hari terus meningkat, terutama setelah gelombang aksi protes yang terus berlanjut di Timur Tengah dan Afrika Barat, serta revolusi rakyat terhadap pemerintahan mereka yang korup, ditambah gelombang aksi yang terus meluas. Para pemuda di Suriah, Pakistan dan Tajikistan menyerukan untuk mencabut rezim-rezim mereka. Gelombang perubahan yang terus meluas ini, telah menjadikannya bukan sekedar gelombang perubahan yang sifatnya regional, melainkan gelombang perubahan yang menyeluruh yang meliputi seluruh dunia.

Minggu, 06 Februari 2011

Ada Udang di Balik Rempeyek; terkait Dukungan AS kepada Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman

Ada udang dibalik rempeyek, ya mungkin itu pribahasa yang cocok buat menggambarkan hubungan Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman dengan AS (Amerika Setan eh...Serikat). lihatlah hubungan mereka begitu dekat, dari dekatnya sampai-sampai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengisyaratkan Amerika mendukung penuh Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman dan proses transisi politik di Mesir.
Berbicara dalam suatu konferensi keamanan di Munich, Jerman, Sabtu (6/2/11), Hillary Clinton menegaskan dunia melihat Mesir membutuhkan proses transisi yang teratur.
Menlu AS ini dalam pernyataannya menegaskan, "Banyak kekuatan yang bekerja dalam beragam komunitas, yang menghadapi tantangan perubahan, dan mencoba menggagalkan atau menyalip proses transisi demi mengejar agenda mereka sendiri. Karena itulah saya pikir sangat penting mengikuti proses transisi yang diumumkan pemerintah Mesir, yang dipimpin Wakil Presien Omar Suleiman."
Hillary merujuk kepemimpinan Suleiman pada masa transisi. Namun pejabat Amerika memberi tahu kolega di Eropa bahwa mereka melihat Suleiman sebagai orang yang memegang kendali di Mesir saat ini.(internasional.kompas.com, Minggu, 6 Februari 2011).

Sabtu, 05 Februari 2011

Dari Kuli hingga Tenaga Ahli, dari SDA hingga SDM

Bicara tentang hebatnya negeri ini emang tiada habisnya. mulai dari Sumber daya Manusianya hingga Sumberdaya Alam yang dimilikinya begitu menakjubkan. jika kita mau melihat fakta, Indonesia memiliki banyak SDM (sumber daya Manusia) mulai dari pekerja kasar/kuli hingga lulusan Kuliahan yang mumpuni dibidang teknologi. begitu pula dengan SDA (sumber daya Alam) yang dimilikinya... hasil laut, hutan dan Tambang Minyak dan batu bara begitu besar dimiliki indonesia bahkan bukit emas yang sekarang udah menjadi lembah emas ada di negeri ini (Freeport).

tapi, sayang seribu sayang semua tak bisa kita nikmati, kita tetap jadi negara pengutang...negara terkorup...bahkan kemiskinan dan busung lapar masih sering kita dengar dimedia massa.

Melirik Fakta

bicara tentang SDM, ternyata banyak tenaga ahli kita yang dipanen oleh negara lain. Sebanyak 48 ribu tenaga ahli berbagai bidang yang dipersiapkan pada zaman Soeharto oleh Menristek Prof Dr BJ Habibie waktu itu, tidak diketahui lagi keberadaannya. Sebagian besar mereka saat ini bekerja di beberapa negara Eropa dan Amerika.

Jumat, 04 Februari 2011

Revolusi Yaman: Sekitar Sejuta Rakyat Berkumpul Menutut Perubahan Rezim, Menolak Kediktatoran!

Gejolak revolusi di negeri-negeri Arab terus menggema mulai dari Tunisia hingga Yaman. Kini rakyat semakin menyadari atas tindakan zhalim serta kediktatoran para penguasa negeri mereka yang kebanyakan didukung oleh Amerika dan Barat. Sekitar satu juta pengunjuk rasa diperkirakan berkumpul di ibukota Sana'a, Yaman, untuk menghadiri "hari kemarahan" terhadap Presiden berkuasa Ali Abdullah Saleh, Kamis, 03/01/2011.

Press TV melaporkan demonstrasi anti pemerintah pecah di Yaman setelah Presiden mengusulkan amandemen konstitusi pada bulan Januari yang bisa membuat Preiden Saleh tetap berkuasa.

Setelah berhari-hari terjadi gejolak demonstrasi di seluruh negeri Yaman, Saleh akhirnya berkata pada Rabu untuk tidak berusaha memperpanjang masa kepresidenannya ketika berakhir pada tahun 2013. Dia juga berjanji tidak akan mewariskan kekuasaannya kepada anaknya.

Para pengunjuk rasa menuntut pergantian pemerintah dan menolak tawaran Presiden Saleh mundur pada tahun 2013 setelah lebih dari 30 tahun berkuasa. Sementara itu, ribuan pendukung presiden melakukan aksi serupa di satu lapangan terbesar kota ini. Dua kegiatan ini merupakan aksi terbesar dalam aksi protes selama dua minggu terakhir yang diinspirasi oleh kebangkitan rakyat di Tunusia dan Mesir.

Dalam sidang darurat parlemen hari Rabu (02/02), Presiden Saleh yang berusia 64 tahun, membeberkan rencana untuk mundur dengan mengatakan tidak akan memperpanjang masa jabatan sebagai presiden dan menegaskan tidak akan memberikan jabatan itu kepada puteranya.

Presiden juga meminta para pengunjuk rasa untuk membatalkan aksi mereka, namun kedua kubu tetap berkumpul di tempat yang berbeda di Sana'a.

Namun, rupanya rakyat tetap menginginkan perubahan. Mereka meneriakkan pergantian rezim dan menolak kediktatoran.

"Rakyat menginginkan pergantian rezim," teriak para pengunjuk rasa anti pemerintah yang berkumpul di depan Universitas Sana'a. "Tolak korupsi, tolak kediktatoran."

Kegiatan yang disebut "hari amarah" ini diselenggarakan oleh kelompok-kelompok masyarakat madani dan para pemimpin opsosi yang mengeluhkan soal peningkatan kemiskinan di kalangan rakyat berusia produktif yang terus bertambah, dan rasa frustasi dengan kurangnya kebebasan berpolitik.

Angka pengangguran di Yaman mencapak 40%, sementara harga pangan terus meningkat dan tingkat kurang gizi mencapai titik parah.

Negara ini juga dibebani dengan berbagai masalah keamanan seperti gerakan separatis di selatan dan perlawanan para pemberontak Shia Houthi di wilayah utara.

Demikianlah, di berbagai negeri, kini rakyat menyadari setelah sekian lama dicengkram kediktator yang hampir semuanya didukung oleh Amerika Serikat dan Barat. Kini, umat menginginkan pergantian sistem dan rezim.

Sekedar pergantian penguasa tanpa pergantian sistem, tidak memberikan perubahan nyata. Revolusi nyata itu terjadi ketika pergantian sistem dari sistem jahiliyah buatan manusia menuju sistem paripurna yang berasal dari Pencipta Alam Semesta. Insya Allah, Khilafah Islamiyyah akan menjadi buah nyata revolusi sejati tersebut. [m/bbc/syabab.com]

Kamis, 03 Februari 2011

Kata KHILAFAH semakin dicari-cari Orang dan sangat Populer di Amerika

Subhanalloh, ternyata dakwah menyuarakan Khilafah semakin menggema di seluruh dunia dan karenanya pula kata khilafah semakin populer dan banyak di minati baik di indonesia yang mayoritas muslim sampai ke negeri-negeri yang Phobi terhadap Islam. hal ini saya dapatkan setelah melihat info ini di Google Trends.

dengan google trends anda bisa mencari informasi terpopuler dunia saat ini dan mencari seberapa populer kata yang ingin anda ketahui kepopulerannya.

saya telah mencoba menelusuri kata yang selama ini saya rindukan kedirannya dan mungkin banyak kaum muslimin juga yang merindukannya. karena Khilafah adalah sebuah institusi yang akan mampu menerapkan Syariah secara kaffah. saya mencoba menelusuri dengan fasilitas yang disediakan oleh Google yaitu google trends tersebut dengan kata kunci "Caliphate" (khilafah). dan hasilnya cukup menakjubkan, kata justru kata Khilafah sangat Populer di negeri-negeri yang minoritas muslimnya salah satunya adalah Amerika. silahkan anda lihat data penelusuran saya dibawah ini mulai tahun 2009-2011:


data google trends 2009


data google trends 2010



data google trends 2011
coba Anda perhatikan data yang menunjuk pada USA / united states, semua menunjukkan prosentase yang cukup banyak dalam mencari kata Caliphate (Khilafah) dan di posisi pertama adalah Pakistan. jika anda ingin mencobanya silahkan masuk ke google trends.

selamat mencoba dan semoga dengan melihat data tersebut anda sebagai ummat Islam yang dituntut untuk menerapkan Islam secara kaffah yang itu hanya mungkin terjadi jika ditegakkan KHILAFAH semakin membuat anda semangat untuk terus mendakwahkannya...Allohu Akbar...


Rabu, 02 Februari 2011

inilah gambaran KEBODOHAN sistem HUKUM DARUL KUFUR INDONESIA

ada 3 berita yang bisa saya ambil sebagai bukti atas KEBODOHAN sistem Hukum di negeri ini.

pertama: Terdakwa kasus video porno Nazriel Irham alias Ariel divonis penjara tiga tahun enam bulan serta denda Rp 250 juta oleh hakim di Pengadilan Negeri Bandung, Senin 31 Januari 2011.(tempointeraktif.com)

kedua: Terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan dihukum 7 tahun penjara dan denda Rp 300 juta. Hukuman ini jauh lebih ringan dengan tuntutan jaksa yang 20 tahun dan denda Rp 500 juta.(detiknews.com)

ketiga: Tersangka ustad Abu Bakar Ba'asyir terancam dengan dakwaan pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.(berita.liputan6.com)

anda bandingkan dengan Hukum Islam:

hukuman untuk kasus pertama:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Ambillah dariku, ambillah dariku. Sesungguhnya Allah telah memberi
jalan yang lain kepada mereka [2], yaitu orang yang belum menikah
(berzina) dengan orang yang belum menikah, (hukumnya) dera 100 kali dan
diasingkan setahun. Adapun orang yang sudah menikah (berzina) dengan
orang yang sudah menikah (hukumnya) dera 100 kali dan rajam”(Hadits Riwayat Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ubadah bin
Ash-Shamit)

untuk kasus ke Dua:
Dalam sistem Islam, tegasnya dalam Khilafah Islam yang menerapkan syariah Islam, korupsi (ikhtilas) adalah suatu jenis perampasan terhadap harta kekayaan rakyat dan negara dengan cara memanfaatkan jabatan demi memperkaya diri atau orang lain. Korupsi merupakan salah satu dari berbagai jenis tindakan ghulul, yakni tindakan mendapatkan harta secara curang atau melanggar syariah, baik yang diambil harta negara maupun masyarakat.

Berbeda dengan kasus pencurian yang termasuk dalam bab hudud, korupsi termasuk dalam bab ta’zir yang hukumannya tidak secara langsung ditetapkan oleh nash, tetapi diserahkan kepada Khalifah atau qadhi (hakim). Rasulullah saw. bersabda, ”Perampas, koruptor (mukhtalis) dan pengkhianat tidak dikenakan hukuman potong tangan.” (HR Ahmad, Ashab as-Sunan dan Ibnu Hibban).

Bentuk ta’zir untuk koruptor bisa berupa hukuman tasyhir (pewartaan atas diri koruptor; misal diarak keliling kota atau di-blow up lewat media massa), jilid (cambuk), penjara, pengasingan, bahkan hukuman mati sekalipun; selain tentu saja penyitaan harta hasil korupsi.

Menurut Syaikh Abdurrahman al-Maliki dalam kitab Nizham al-‘Uqubat fi al-Islam, hukuman untuk koruptor adalah kurungan penjara mulai 6 bulan sampai 5 tahun; disesuaikan dengan jumlah harta yang dikorupsi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz, misalnya, pernah menetapkan sanksi hukuman cambuk dan penahanan dalam waktu lama terhadap koruptor (Ibn Abi Syaibah, Mushannaf Ibn Abi Syaibah, V/528; Mushannaf Abd ar-Razaq, X/209). Adapun Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. pernah menyita seluruh harta pejabatnya yang dicurigai sebagai hasil korupsi (Lihat: Thabaqât Ibn Sa’ad, Târîkh al-Khulafâ’ as-Suyuthi).

Jika harta yang dikorupsi mencapai jumlah yang membahayakan ekonomi negara, bisa saja koruptor dihukum mati.(hizbut-tahrir.or.id)

untuk kasus yang ketiga: saya tidak membahas hukumannya karena memang beliau tidak terbukti bersalah, bahkan jurnalis NON MUSLIM pun memuji beliau.

Pendapat Jurnalis Non Muslim Terhadap Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dan Isu Teroris

Nama saya Mega Simarmata. Seorang anak bangsa Indonesia yang secara total bekerja sebagai jurnalis independen. Saya membenci semua aksi kekerasan di muka bumi ini. Terutama kekerasan dan kejahatan kemanusiaan yang bernama TERORISME. Uniknya, saya bisa bersahabat dengan sangat baik dan begitu menyentuh hati kepada orang yang paling dituding sebagai Bapaknya Teroris di Indonesia ini yaitu dengan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir selaku Pemimpin Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki Sukoharjo.

Saya memanggil beliau dalam kontak-kontak kami dengan panggilan Ustadz Abu. Persahabatan yang unik inipun memang benar-benar unik karena dari sekian tahun kedekatan yang menyentuh hati itu, tak sekalipun kami pernah bertemu. Komunikasi kami hanya lewat orang ketiga yang menjadi tangan kanan atau orang kepercayaan beliau. Biasanya, saya mengirim pesan singkat SMS kepada Ustadz Abu Bakar Baasyir melalui tangan kanan dan atau orang kepercayaannya ini. Begitu juga sebaliknya, Ustadz Abu juga kerap membalas pesan-pesan saya lewat orang ketiga yang begitu dipercayainya tadi.

Perjalanan waktu selama bertahun-tahun terakhir ini, persahabatan dan komunikasi antara kami sering ditandai dengan keluh kesah saya sebagai jurnalis tentang maraknya aksi-aksi terorisme di Indonesia. Insting saya sebagai jurnalis mencium gelagat bahwa target sesungguhnya yang ingin dibidik oleh Tim Anti Teror Polri adalah Ustadz Abu Bakar Ba'asyir.

Tetapi Tim Anti Teror Polri kesulitan mendapat indikasi keterlibatan (apalagi bukti-bukti yuridis) yang sangat kuat untuk bisa menjerat, menjebak, dan menyeret Ustadz Abu ke muka Pengadilan.
Sebab Indonesia memang secara nyata tak mampu membuktikan tudingan bahwa Ustadz Abu adalah teroris.

Membuktikan Ustadz Abu sebagai teroris saja tidak mampu, apalagi membuktikan bahwa Ustadz Abu adalah Bapaknya Teroris Indonesia. Pada proses peradilan yang digelar beberapa tahun lalu, Majelis Hakim menyatakan Ustadz Abu bersalah hanya dalam kesalahan administrasi menyangkut paspor yang dimiliki Ustadz Abu.

Dari perjalanan panjang periode tahun 2005- Desember 2006 terkait proses hukum yang ditimpakan kepada Abu Bakar Ba'asyir yaitu dari Pengadilan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tingkat Banding di Pengadilan Tinggi hingga akhirnya tahapan PK atau Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung, diputuskan bahwa Abu Bakar Ba'asyir dinyatakan tidak terlibat dalam kasus-kasus terorisme.

Kesalahan atau perbuatan melanggar hukumnya hanya sebatas pelanggaran imigrasi semata.
Tidak ada yang berbau terorisme. Tidak terbukti secara legal di muka hukum bahwa Ustadz Abu adalah teroris. Itu permasalahannya.

Sehingga, penanganan terorisme harus didudukkan pada posisi yang sebenarnya yaitu jika memang patut dapat diduga ada seseorang yang diyakini merupakan bagian dari jaringan terorisme maka aparat kepolisian wajib menemukan dan mendapatkan bukti-bukti yuridis. Jangan menuding seseorang secara berlebihan tetapi ketika orang tersebut digiring ke muka hukum, tak ada satupun tudingan tentang keterlibatan dalam jaringan terorisme itu yang terbukti. Kalau memang benar Ustadz Abu adalah teroris maka carilah bukti-bukti yuridis yang sesungguhnya. Jangan ada rekayasa.
Jangan ada pemaksaan kehendak bahwa manusia yang bernama Ustadz Abu Bakar Ba'asyir harus dan wajib diberi stigma sebagai teroris. Indonesia adalah negara hukum. Dan biarlah HUKUM menjadi PANGLIMA di negaranya masing-masing.

Yang sangat kuat tersirat, tersurat dan terucap dari figur Ustadz Abu Bakar Baasyir adalah kegigihannya untuk menerapkan syariat Islam sebagai fondasi yang kokoh bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini dapat dipahami karena latar belakang Ustadz Abu sebagai Ulama Islam.
Tak cuma Ustadz Abu, beberapa partai politik yang berbasiskan nilai-nilai relijius juga berkehendak menjadikan syariat Islam sebagai dasar negara. Apakah karena kehendak yang tulus dari mereka yang berbasiskan agama Islam ini, maka mereka akan mendapat stigma yang sama yaitu masuk dalam kategori teroris ? Tidak sama sekali !

Gerakan Islamisasi bukan bagian dari mata rantai terorisme. Gerakan Islamisasi adalah sebuah niatan suci yang sah-sah saja diusulkan untuk diterapkan di sebuah Negara seperti Indonesia karena memang Indonesia adalah negara berpenduduk ISLAM terbesar di dunia.

Tapi di Indonesia, gerakan Islamisasi itu akan sulit dijalankan karena para FOUNDING FATHER INDONESIA telah membangun dasar-dasar ideologi yang sangat kuat bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia ini yaitu Pancasila dan Undang-Undang 1945.

Dan kembali pada sosok Ustadz Abu Bakar Baasyir. Bisa jadi beliau tahu dan memang mendapatkan informasi bahwa ada PETINGGI POLRI yang mengaku paling hebat dalam penanganan terorisme di negara ini justru patut dapat diduga menjadi beking dari mata rantai mafia narkoba internasional.
Ustadz Abu juga pasti tahu bahwa dalam banyak operasi penanganan terorisme di Indonesia beberapa tahun terakhir ini memang terkesan membantai umat Islam.

Satu contoh nyata, penembakan brutal di malam takbiran tahun 2006 yaitu Densus 88 Anti Teror (atas perintah dari seorang petinggi Polri) menembaki sebuah Pondok Pesantren di Poso, Sulawesi Tengah.

Komnas HAM menyatakan POLRI secara nyata telah melakukan PELANGGARAN HAM pada peristiwa penembakan di malam takbiran tahun 2006 di Poso. Bukan TNI yang dinyatakan melakukan PELANGGARAN HAM oleh Komnas HAM atas peristiwa brutalisme itu, melainkan POLRI atau tepatnya Densus 88 Anti Teror Polri.

Kemudian atas perintah dari petinggi Polri yang sama, maka Densus 88 Anti Teror juga menembaki perumahan warga sipil di Poso tanggal 22 Januari 2007 yang menewaskan belasan warga sipil.
Densus 88 Anti Teror yang mengaku hendak menangkap orang-orang yang dididuga teroris serta masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) justru menewaskan belasan umat Islam yang namanya tidak termasuk dalam DPO.

Komnas HAM juga menyatakan bahwa POLRI telah melakukan PELANGGARAN HAM pada peristiwa yang brutal dan sadis ini bulan Januari 2007. Sekali lagi, bukan TNI yang dinyatakan melakukan PELANGGARAN HAM oleh Komnas HAM atas peristiwa brutalisme itu, melainkan POLRI atau tepatnya Densus 88 Anti Teror Polri.

Jujur saja, memang ada tindakan-tindakan Densus 88 Anti Teror yang sudah sangat berlebihan dan merugikan umat Islam di Indonesia. Ini fakta. Ini realita. Salahkah kalau kalangan Ulama Islam dan Tokoh-Tokoh Islam merasa terpukul dan tidak senang atas brutalisme yang mengorbankan umat Islam ?

Islam bukanlah musuh dari setiap gerakan anti terorisme.
Islam adalah sebuah agama dan komunitas yang sangat terhormat di muka bumi ini.
Islam adalah sebuah agama dan komunitas yang memang mengajarkan kasih sayang kepada sesamanya manusia.
Islam adalah kekuatan terbesar yang memang nyata-nyata ada dan eksis di berbagai belahan dunia.

Sehingga dalam penanganan terorisme itu sendiri, banyak hal yang harus diluruskan dan dibenahi kembali. Ustadz Abu Bakar Baasyir sibuk menjalani kegiatan dakwah dalam hari-hari beliau.
Dituding atau tidak dituding, yang dijalani oleh Ulama Islam yang sangat keras ini adalah konsisten melakukan kegiatan dakwah ke berbagai daerah. Menyuarakan ajaran Islam tanpa henti.
Tetapi tanpa beliau sadari, kegigihan untuk melakukan gerakan Islamisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini mendapat sebuah kejutan yang tak disadari oleh beliau sendiri yaitu “dipertemukan secara unik”, sangat terkesan dan memutuskan untuk mau bersahabat baik dengan seorang jurnalis (non Islam), yaitu saya sendiri.

Berkali-kali Ustadz Abu mengirimkan pesan agar saya masuk Islam. Dan setiap kali Ustadz Abu menawarkan hal yang sangat mulia dan baik itu, maka saya juga akan mengirimkan jawaban yang sangat santun yaitu, “Pak Ustadz Abu yang saya hormati, marilah kita bersahabat tanpa mempermasalahkan agama masing-masing. Saya sudah sangat bahagia dan akan terus menjunjung tinggi iman kepercayaan saya sebagai umat Katolik”. Ustadz Abu tidak pernah tersinggung atas jawaban-jawaban saya.

Dan beliau sudah sangat terbiasa menerima dan membaca pesan-pesan saya yang mengeluhkan arogansi oknum perwira tinggi Kepolisian Indonesia yang sering menteror terkait pemberitaan di Situs Berita KATAKAMI.COM yang menyoroti masalah-masalah pembekingan narkoba dan dugaan rekayasa terorisme.

Yang sering menjadi jawaban dari Ustadz Abu bila saya mengeluhkan berbagai aksi kekerasan yang saya terima terkait pemberitaan penuh kritik tadi, Ustadz Abu selalu berusaha untuk menguatkan lewat nasihat yang penuh persahabatan. “Sabar, sabarlah, sebab semua kejahatan akan ada akhirnya,” kira-kira begitulah muara dari nasihat Ustadz Abu.

Dalam hampir semua pesan-pesan singkat saya kepada Ustadz Abu Bakar Baasyir, muara utamanya adalah ajakan untuk menjaga serta mendukung sekuat-kuatnya agar INDONESIA dan DUNIA secara keseluruhan selalu dalam keadaan aman, sejahtera dan sentosa. Tanpa kekerasan. Apalagi kejahatan TERORISME.

Dan Ustadz Abu selalu menjawab dengan tenang yaitu, “Insya Alloh (akan ikut mendukung Indonesia dan Dunia yang aman, sejahtera dan sentosa)”. Bahkan dalam sebuah pesan singkatnya kepada diri saya, Ustadz Abu pernah mengatakan, “Ya Alloh, berkahilah sahabat baru kami ini yang menawarkan dan mengulurkan tangan persahabatan dan perdamaian kepada kami”.

Dan jika kita berbicara soal penanganan terorisme yang akhir-akhir ini marak dilakukan oleh Densus 88 Anti Teror Polri menjelang kunjungan kenegaraan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia bulan Juni mendatang, semua pihak menjadi berpikir keras tentang kegarangan Densus 88 Anti Teror Polri mengangkat isu terorisme ke permukaan.

Ribuan amunisi, senjata-senjata curian, denah-denah peledakan, dan target-target pembunuhan ke pejabat-pejabat penting, semua ini melekat erat dengan sosok-sosok teroris yang diklaim Polri kembali merajalela di Indonesia.

Pertanyaannya, apakah benar teroris yang diudak-udak Densus 88 Anti Teror Polri itu adalah teroris ?
Atau patutkah dapat diduga itu semua hanyalah rekayasa semata ? Tak jelas.

Satu hal yang sangat amat jelas adalah terorisme memang kejahatan kemanusiaan yang patut diperangi oleh semua bangsa di dunia. Tetapi janganlah kiranya, terorisme itu dijadikan komoditi dagang untuk dijual ke negara adikuasa atau pihak manapun yang diyakini akan dapat mengucurkan aliran dana sederas-derasnya atas nama penanganan terorisme.

Tanganilah terorisme dengan sebenar-benarnya. Jangan mau dipermainkan oleh kekuatan-kekuatan dunia yang bangga dengan label “super power” tetapi agar menjadi kelihatan “manis dan syahdu” maka label tadi kini telah diubah namanya menjadi “soft power”. Menciptakan teror di tengah rakyat atau masyarakatnya sendiri adalah bagian dari terorisme itu sendiri. Jadi, janganlah kiranya rakyat Indonesia terus ditakut-takuti dan dijejali dengan seribu satu macam kisah tentang terorisme yang sangat hiperbola dan berlebihan.(muslimdaily.net)

dari fakta diatas sungguh Pemerintah negeri ini amat sangat BODOH dan KEJI jika ustadz Abu yang berjuang untuk Islam dengan Dakwah dituduh secara tidak adil. Sungguh ini adalah keTOLOLan yang nyata yang dilakukan pemerintah negeri ini, PEZINA & KORUPTOR di hukum ringan dan bahkan ada yang dibebaskan sedangkan para Pejuang Islam terus-meneterus diDzolimi hanya demi seonggok "sampah Dolar" yang dikucurkan asing kepada mereka. naudzubillah....(miau ideologis/2-2-2011)

Gejolak Mesir dan Reformasi Gagal Indonesia

Mengikuti Tunisia , Mesir bergolak. Dengan keberanian yang luar biasa , rakyat Mesir turun ke jalan-jalan menuntut turunnya rezim diktator Mubarak. Menerjang barisan pasukan keamanan bertampang seram , tidak peduli desing peluru siap merobek tubuh mereka. Rakyat Mesir sudah muak terhadap kediktatoran Mubarak yang terus dibela dan dilindungi oleh negara asing Amerika Serikat. Krisis ekonomi , kemiskinan dan pengangguran menjadi api yang membakar kemarahan.

Kondisi yang lebih kurang sama dialami Indonesia di masa reformasi tahun 1998. Rakyat bersama tokoh reformis menuntut Suharto yang puluhan tahun telah berkuasa turun tahta. Suhorto mirip dengan Mubarak menggunakan tangan besi membungkam lawan-lawan politiknya. Krisis ekonomi yang mengguncang Asia saat itu mempercepat kejatuhan Soeharto.

Reformasi 1998 memang berhasil menumbangkan sang diktator, namun hingga kini persoalan Indonesia belum selesai. Apa yang di era Soeharto dikritik oleh demonstran seperti maraknya korupsi, kolusi,mafia peradilan, kemiskinan, justru kembali berulang saat ini. Dalam beberapa hal bahkan lebih parah. Berbagai julukan diberikan kepada Indonesia saat ini : negara gagal, republik koruptor, negara lelucon sampai negara biadab !

Satu hal yang masih menyelamatkan SBY - yang berbeda dengan masa Suharto- adalah kebebasan politik. Harus diakui dimasa reformasi kran demokrasi masih terbuka lebar, kebebasan pers masih ada. Hanya saja, ketika rakyat gagal disejahterakan dan didepan mata mereka koruptor dilindungi, demokrasi bisa saja dicampakkan rakyat. Sederhananya sangat mungkin rakyat berpikir : untuk apa demokrasi kalau kami lapar, kami sulit berobat, pendidikan mahal , dan koruptor malah dibiarkan ?

Pelajaran penting dari kegagalan Indonesia , reformasi rezim tidaklah cukup. Sementara pangkal persoalannya bukanlah hanya Suharto , tapi sistem kapitalisme yang diterapkan rezim Suharto. Kapitalisme inilah yang menciptakan budaya korupsi , suap menyuap, dan praktik mafia hukum. Ideologi sekuler inilah yang juga menjadi penyebab kemiskinan rakyat.

Era reformasi justru melahirkan kebijakan ekonomi neo liberal anti rakyat seperti privatisasi, pengurangan subsidi, penbuatan BBM dan pasar bebas . Kenaikan BBM dengan segala tipu-tipunya termasuk istilah pembatasan BBM bersubsidi, tidak bisa dilepaskan dari liberalisi migas. Celakanya,semua kebijakan ini dilegalkan oleh UU yang merupakan produk demokrasi.

Perubahan sebatas rezim tanpa disertai dengan perubahan sistem akhirnya kembali mendudukkan penumpang gelap,yang menjadi kaki tangan poros imperialis. Kembali bersujud kepada penjajah asing dalam segala kebijakannya.

Hal inilah yang harus menjadi pelajaran bagi rakyat Mesir. Persoalan Mesir bukanlah hanya Mubarak, tapi sistem kapitalisme sekuler . Tanpa perubahan sistem , Mesir akan kembali dipimpin boneka-boneka Amerika dengan topeng demokrasi. Mereka seolah menjadi pembela rakyat Mesir dengan teriakan reformasi, demokrasi dan HAM.

Amerika tentu saja tidak membiarkan perubahan apapun yang mengancam dominasinya. Tanpa malu negara ini sepertinya berpihak kepada rakyat. Padahal, kalau Amerika benar-benar menegakkan HAM dan Demokrasasi , kenapa selama berpuluh tahun mendukung rezim diktator yang mensengsarakan rakyat.

Namun, mungkin memang beginilah takdir sejarah yang harus dijalani umat Islam. Rezim diktator jatuh, diganti oleh rezim baru yang masih pro Amerika.Menerapkan sistem yang sama. Persoalan yang samakan muncul.

Hanya saja kita tidak boleh putus asa. Dengan pertolongan Allah SWT, kita yakin akan ada gelombang perubahan yang kedua yang lebih dahsyat. Dimana rakyat tidak hanya menuntut sekedar pergantian orang tapi juga sistem. Hal ini terjadi karena rakyat kemudian menyadari pergantian orang tidak banyak membawa perubahan berarti.

Rakyat juga akan mencampakkan siapapun selama ini yang berkoalisi dengan sistem kufur kapitalisme, meskipun mengklaim partai Islam sekalipun. Ulama-ulama yang menjilat penguasa dzolim akan dihinakan Allah SWT , umatpun akan mencap mereka pengkhianat. Dengan dasar keimanan , rakyat tidak mau lagi dipimpin oleh mereka yang berhubungan dengan masa lalu, yang berkoalisi dengan penjajah, dan diam ketika rakyat dalam kesulitan.

Seruan-seruan perubahan sistemik (al inqilabiyah) yang dilakukan oleh umat Islam saat ini pastilah akan membuahkan hasil. Seruan tanpa henti terhadap perubahan sistem kapitalism menjadi syariah Islam dan khilafah akan disambut oleh masyarakat yang muak dengan kebusukan dan kegagalan sistem demokrasi. Dengan pertolongan Allah SWT, masalah ini tinggal menunggu waktu saja.

Namun kita tegaskan perubahan yang sejati ini haruslah didasarkan kepada keimanan kepada Allah SWT. Tuntutan syariah Islam, bukanlah sekedar muncul dari perasaan marah akibat perut lapar atau kemiskinan. Tapi muncul dari keimanan kepada Allah SWT. Tentu menyedihkan kalau kita bergerak karena sebatas perut lapar atau tidak punya pekerjaan. Tapi kita diam saja saat syariah Islam dilecehkan dan dicampakkan, kita wajib menolak hukum kufur mencengkram kita.[] faridwadjdi(hizbut-tahrir.or.id)

Senin, 31 Januari 2011

Crop Circle "ALIEN" yang Sebenarnya, sudah sejak lama Menjajah Indonesia

Crop Cirle yang Meragukan
Crop Circle, katanya sih jejak pesawat alien yang mampir di bumi. tapi sampai saat ni gak ada bukti valid yang menunjukkan bahwa alien itu riel adanya. apa lagi sampai memjajah penduduk bumi. yang ada selama ini hanya jejaknya doang yang masih juga diragukan apakah itu jejak pesawat alien/makhluk asing dari luar angkasa ataukah itu hanya keisengan orang saja.

banyak media yang sejak dulu meliput berita semacam ini, seringnya sich adanya diluar negeri. tapi kali ini ada yang baru dan menghebohkan, yaitu Fenomena crop circle yang muncul di Magelang. Penduduk di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Tegalrejo menemukan pola crop circle, mirip seperti di Sleman. Namun bentuknya lebih kecil.

Lokasi crop circle itu persis berada di belakang pesantren Hidayatul Muhtadiin, hanya berjarak 100 meter. Lokasi crop circle itu ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB oleh Muhaimin seorang santri ponpes.(detik.com, Minggu, 30/01/2011)

ini Gambarnya:
kabar crop cirle sampai tulisan ini saya posting masih simpang siur, ada yang bilang ini kerjaan mahasiswa iseng. ada juga yang percaya ini jejak alien. kalo saya pribadi mah lebih percaya sama statemen pertama yaitu bahwa crop cirle ini bikinan orang iseng. soalnya secara ilmiah hal itu belum terbukti nyata, malahan ada video yang memperkuat bahwa crop cirle ini bisa di rekayasa. ini buktinya:



nah makin kelihatan kan bo'ongnya...hehehehe...
tapi anehnya meski hal ini kelihatan bo'ongnya, media massa banyak yang demen memberitakannya. padahal kalo dipikir-pikir fenomena crop cirle yang di Magelang itu gak ada pengaruhnya pada kondisi negeri ini yang lagi Krisis Multidimensi.

Crop Cirle Penjajah Indonesia

kalo kita mau lebih kritis, sebenarnya ada fenomena Crop Cirle yang lebih urgen dan sangat perlu kita kritisi. yaitu Crop Cirle yang ada di Irian Jaya. Crop Cirle ini yang sebenarnya eksistensinya sangat merugikan Negeri ini.
ini gambar Crop Cirle di Irian Jaya:


inilah Crop Cirle yang perlu kita kritisi yaitu PT Freeport Indonesia (PTFI)

fakta menunjukkan bahwa, SDA negeri ini banyak dikuasai swasta/asing, tentu saja hasilnya sebagian besar dinikmati oleh mereka. Sebaliknya, negara dan rakyatnya hanya memperoleh sedikit royalti plus deviden dan pajaknya yang tentu jumlahnya jauh lebih kecil. Di sektor pertambangan, emas, misalnya, tahun 2009, negara memperoleh penerimaan pajak dari PT Freeport yang menguasai tambang emas di Papua hanya Rp 13 triliun, plus royalti hanya USD 128 juta dan dividen sebesar USD 213 juta. Padahal PT Freeport Indonesia (PTFI) sendiri meraup laba bersih sebesar USD 2,33 miliar atau setara dengan Rp 22,1 triliun (Inilah.com, 2/12/2009). Itu pun yang dilaporkan secara resmi. Jika rata-rata produksi pertahun 126,6 ton, kalau dikalikan dengan harga emas Rp.245.460/gram maka akan diperoleh pendapatan sebesar Rp31,07 triliun.

jadi Crop Cirle yang ini yang seharusnya oleh media massa diangkat. bukan yang ecek-ecek kayak yang di Magelang. Negeri ini sedang dijajah Oleh Alien Sebenarnya (AS). jejaknya pun sudah jelas yaitu salah satunya adalah Crop Cirle di Irian jaya (Freeport). mari kita Usir Alien yang telah membuat miskin Negeri ini. kelola Freeport dengan tangan kita sendiri, Terapkan Syariah dalam Bingkai KHILAFAH sebagai PERISAI bagi Negeri ini dan bagi negeri-negeri Muslim lainnya. Sebuah Institusi yang akan memakmurkan, melindungi negeri-negeri kaum Muslimin dari jajahan para "ALIEN" pengeruk kekayaan Alam Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.

Amerika Serikat dengan kapitalismenya sudah cukup membuat negeri ini menderita. mereka bagai Alien yang menjajah eksistensi negeri-negeri muslim seperti Indonesia. mereka bukan pelindung kita melainkan mereka adalah sumber kerusakan dinegeri ini. maka sudah saatnya kita hapus segera "Jejak Alien" (KAPITALISME & DEMOKRASI peninggalan Amerika Serikat)
dan segera terapkan Syariah dan Khilafah sebagai Pelindung Negeri ini. (miau ideologis/ 31-januari-2011)


Kamis, 27 Januari 2011

Negeri SEKULER: RAKYAT MISKIN, PEJABAT MINTA NAIK GAJI , Bandingkan dengan Penguasa KHILAFAH (khalifah)

Setelah Presiden SBY curhat tentang gajinya gak naik-naik. ternyata curhatan tersebut ditanggapi oleh beberapa pejabat dinegeri ini, mulai dari pejabat DPR bahkan sampai Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan besaran gaji presiden akan dinaikkan pada tahun ini.

“Tahun ini naik. Untuk anggarannya, sebenarnya sejak 3 tahun lalu sudah dianggarkan. Namun soal renumerasi pejabat ini belum selesai karena masalahnya kompleks,” ujar Agus di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (25/1/2011).

rencana diatas ternyata juga membuat pejabat lain tergiur, parahnya pejabat yang gajinya udah mencapai Rp.200 Juta lebih masih minta naik gaji. siapakah dia? ya..dialah Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI). parah..."Ngaca dong Pak....!!!"

Meski sudah bergaji tinggi menembus Rp 200 juta, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) masih meminta kenaikan gaji tahun ini. Besaran kenaikan yang diajukan adalah 3%, namun belum disetujui DPR.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan, usulan kenaikan gaji dewan gubernur ini belum disetujui karena rapat antara DPR dengan Dewan Gubernur BI tidak dihadiri oleh Gubernur BI Darmin Nasution.

"Ada 3 skenario yang akan dijawab minggu depan akan dijawab oleh DPR," ujar Harry kepada detikFinance, Rabu (26/1/2011).

T‎iga skenario yang disiapkan untuk kenaikan Dewan Gubernur BI ini adalah:

  • Tidak ada kenaikan gaji karena ada kegagalan pencapaian target inflasi.
  • Gubernur saja yang tidak naik, sedangkan Deputi Gubernur naik 3%.
  • Deputi Gubernur naik 3% dan Gubernur sedikit di bawah 3%.
Dikatakan Harry, gaji pokok Deputi Gubernur BI adalah Rp 31,9 juta, untuk Deputi Gubernur Senior Rp 35 juta, dan untuk Gubernur Rp 41,1 juta.

"Namun gaji terakhir Gubernur BI di 2006 Rp 265 juta itu sudah termasuk gaji operasional namun masih di luar tunjangan," jelas Harry.

Tunjangan yang diberikan untuk level Dewan Gubernur BI ini sangat banyak.

Belum lagi ada kenaikan untuk pengembangan seperti kalau ingin melanjutkan sekolah ke tingkat S3, dana pensiun, iuran Jamsostek, Tunjangan Hari Raya, dan sebagainya.(detikfinance.com, Rabu, 26/01/2011)

bener-bener TERLALU....!!!

disaat yang sama di dunia lain, yaitu Dunia Rakyat.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, sampai awal tahun ini porsi penduduk miskin 14,15 persen. Jumlah penduduk miskin di Indonesia enam kali lipat dari total penduduk Singapura yang berjumlah 5,08 juta orang. “Bayangkan enam kali lipat penduduk Singapura dan semua miskin,” ujarnya di Surabaya, Selasa (30/11/2010).

Sayangnya, program pengentasan kemiskinan kurang efektif karena tersebar di berbagai departemen dan lembaga. Masing-masing departemen dan lembaga punya strategi sendiri. Akibatnya, program tidak terintegrasi satu sama lain.

Sampai saat ini, penurunan kemiskinan di Indonesia rata-rata 0,6 persen per tahun. Dengan realisasi itu, sulit mewujudkan target menekan angka kemiskinan menjadi 8 persen pada 2014. “Pemerintah menyiapkan program-program untuk menaikan angka pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan penduduk miskin Indonesia mencapai 31 juta orang atau sebesar 13,3 persen dari penduduk Indonesia, atau sama dengan delapan kali jumlah penduduk Singapura. (kompas.com, 30/11/2010)

lalu Pantaskah mereka(Penguasa & Pejabat Indonesia) MENGHISAH UANG RAKYAT UNTUK MEMENUHI PERUT & NAFSU SERAKAH MEREKA...????

Berkaca pada masa keKHILAFAHan

“Ketika diangkat sebagai khalifah, tepat sehari sesuahnya dia (Abu Bakar RA) terlihat berangkat jalan ke pasar dengan barang dagangannya. Umar kebetulan bertemu dengannya di jalan dan mengingatkan dia bahwa di bahunya sekarang terpikul beban yang penuh kesulitan dalam kenegaraan, dan karena demikian itu mustahil baginya untuk mengejar bisnis bersamaan dengan memecahkan masalah negara. Untuk mempertahankan hidup keluarga, jawab khalifah, dia (Abu Bakar_pen) harus bekerja. Para sahabat lalu berkonsultasi dan menghitung pengeluaran rumah tanga basanya sehari-hari dan menetapkan gaji tahunan 2,500 dirham baginya, yang belakangan ditingkatkan 500 dirham sebulan. Pada saat wafatnya, dia mempunyai satu sprei tua dan seekor unta, yang merupakan harta negara. Ini pun dikembalikannya kepada penggantinya, Umar (Early Caliphate (Khulafa’ur Rasyidin), penulis Muhammad Ali; Penterjemah Imam Musa, halaman 62)

Alkisah pada suatu hari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz disediakan makanan oleh Istrinya yang beda dari biasanya. saat itu ada sepotong roti yang masih hangat, harum dan wangi tampak roti itu begitu lezatnya hingga membangkitkan selera. Sang Khalifah merasa heran dan bertanya pada Istrinya: “ Wahai Istriku dari mana kau memperoleh roti yang harum dan tampak lezat ini ? “. Istrinya menjawab “Ooh itu buatanku sendiri wahai Amirul Mukminin, aku sengaja
membuatkan ini hanya untuk menyenangkan hatimu yang setiap hari selalu sibuk
dengan urusan negara dan umat“. “ Berapa uang yang kamu perlukan untuk membuat roti seperti ini “ tanya Khalifah. “ Hanya tiga setengah dirham saja, kenapa memangnya?“ jawab sang istri “ Aku perlu tahu asal usul makanan dan minuman yang akan masuk ke dalam perutku
ini, agar aku bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah SWT nanti “ jawab Khalifah, dan dilanjutkan pertanyaan lagi “ terus uang yang 3,5 dirham itu kau dapatkan dari mana ? “.
“Uang itu saya dapatkan dari hasil penyisihan setengah dirham tiap hari dari uang belanja harian rumah tangga kita yang selalu kau berikan kepadaku , jadi dalam seminggu terkumpulah 3.5 dirham dan itu cukup untuk membuat roti seperti ini yang halalan toyyiban “ jawab istrinya.
“ Baiklah kalau begitu. Saya percaya bahwa asal usul roti ini halal dan bersih “ kata Khalifah yang lalu menambahkan “ Berarti kebutuhan biaya harian rumah tangga kita harus dikurangi setengah dirham, agar tak mendapat kelebihan yg membuat kita mampu memakan roti yang lezat atas tanggungan umat “. Kemudian Khalifah memanggil Bendahara Baitul Maal (Kas Negara) dan meminta agar uang belanja harian untuk rumah tangga Khalifah dikurangi setengah dirham. Dan Khalifah berkata kepada istrinya “ saya akan berusaha mengganti harga roti ini
agar hati dan perut saya tenang dari gangguan perasaan, karena telah memakan
harta umat demi kepentingan pribadi “. Subhanalaah …Cerita ini benar-benar mengandung keteladanan dari seorang Khalifah atau Presiden pimpinan negara yang begitu kuat berprinsip dan berhati-hati bahwa apapun yang dimakan dan minum harus benar2 tahu asal usul nya bahwa semua itu didapat secara halal dan benar. sebagai khalifah dia juga tak mau menggunakan serta menghamburkan uang negara untuk kepentingan pribadi. kalau biaya rumahtangganya cukup 3 dirham sehari kenapa mesti 3.5 dirham. (http://saungweb.blogspot.com/2009/09/kisah-teladan-khalifah-umar-bin-abdul.html )

'Amr bin Muhajir berkata, "Uang belanja Umar bin Abdul Aziz setiap harinya hanya
dua dirham.”(http://www.mail-archive.com/jamaah@arroyyan.com/msg04650.html )
dari: (muslimdaily.net)

nah sekarang kita bandingkan antara PEMIMPIN yang MEMERAS DARAH RAKYAT dengan PEMIMPIN KHILAFAH yang bersyariah. saudara-saudaraku, sungguh sudah terlalu lama kita ditipu, Cukup...sudah cukup rakyat ini menderita. Sungguh Hanya Syariah & KHILAFAH yang mampu menjadi Solusi satu-satunya yang diberikan Alloh dan dicontohkan oleh Rosul & para shohabat tentang bagaimana kepemimpinan yang sesungguhnya. (miau ideologis/27-1-2011)

"Awal dari Akhir" Rezim Mubarak, Anak dan Isterinya Lari ke Inggris

Putera Presiden Mesir telah melarikan diri ke Inggris, menyusul demonstrasi besar-besaran ribuan rakyat di seluruh mesir untuk melawan pemerintah Hosni Mubarak. Beberapa media menyebut ini menjadi "awal dari akhir" rezim Mubarat, sang presiden diktator yang telah banyak melakukan kezhaliman terhadap umat ini.

Anak Mubarak, yang dianggap penggantinya, bersama dengan keluarganya meninggalkan negari yang tengah dilanda protes anti pemerintah di Mesir yang merupakan protes terbesar sejak Mubarak mengambil alih kekuasaan tiga dekade lalu.

Gamal Mubarak, putera presiden berusia 82 tahun, melarikan diri bersama keluarganya termasuk isteri dan putrinya, beberapa surat kabar melaporkan.

Pesawat yang ditumpangi Gamal Mubarak, istri dan putrinya meninggalkan bandara di Kairo barat menuju London, Selasa, situs berbahasa Arab, Akhbar al-Arab melaporkan, Rabu, 26/01/2011.

Selama kepemimpinan Mubarak, berbagai kezhaliman dilakukan, termasuk penangkapan terhadap para penyeru syariah dan khilafah. Mubarak pun terus menerus melayani kepentingan Barat termasuk bergandengantangan dengan Israel.

Namun, beberapa kalangan meyakini pergantian orang saja tidak akan membawa perubahan tanpa disertai perubahan sistem. Umat memang hanya membutuhkan sistem yang kokoh yang berasal dari Tuhan Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan ini. Itulah sistem Khilafah yang telah dijanjikan, semakin mendekat. Insya Allah. [m/prstv/sdk/syabab.com]

Selasa, 25 Januari 2011

Al Azhar Kecam Pelaku Pembakaran Diri, Sebaliknya Bungkam Terhadap Rezim Tiran Yang Menjadi Penyebabnya

Mohamed Thanthawi, juru bicara lembaga Al Azhar mengumumkan pada tanggal 18/1/2011 melalui stasiun TV an-Nil, yang mengecam aksi pembakaran diri dan bunuh diri. Maksudnya adalah mereka yang membakar dirinya sendiri dan melakukan bunuh diri sebagai protes terhadap pelanggaran martabat manusia, kebijakan yang menyerngsarakan, dan penindasan yang dilakukan oleh rezim-rezim yang berkuasa di dunia Arab. Ia mengatakan bahwa “tindakan itu diharamkan dalam Islam”.

Benar! Bunuh diri dan menyakiti diri diharamkan dalam Islam. Bahkan kaum Muslim semuanya telah mengetahui hal ini. Sehingga mereka tidak perlu diingatkan. Akan tetapi yang perlu diingatkan adalah sang juru bicara ini serta orang yang sejenisnya tentang haramnya berdiam diri atas rezim-rezim yang zalim. Dan ini merupakan dosa besar yang menyebabkan masuk neraka Jahannam bersama orang-orang yang zalim.

Sang juru bicara lembaga Al Azhar ini dan para Syaikhnya tidak berani mengecam rezim-rezim Arab, yang membuat orang-orang tersebut melakukan pembakaran diri. Seharusnya mereka-sebagai “ulama” yang terpandang-berani memberikan pengorbanan yang lebih mahal dari mereka yang membakar diri.

Corong-corong penguasa, seperti Al Azhar dan para Syaikhnya, semua Kementerian Waqaf, lembaga-lembaga Fatwa di dunia Arab dan negeri-negeri Islam telah menghinakan diri mereka untuk menjadi pelayan rezim-rezim yang menindas dan merendahkan martabat rakyat, serta melarangnya menikmati sumber kekayaan alam yang menjadi haknya. Dan sebagai corong malah mereka berdiam diri atas pencurian dan perampasan para penguasa dan orang-orang dekatnya terhadap harta rakyat.

Sungguh dengan sikapnya ini, mereka telah turut memperbanyak dosa orang yang melakukan bunuh diri, serta memperbanyak para penguasa zalim. Sementara di sisi lain, semua pengamat melihat bahwa masyarakat sudah tidak percaya mereka yang disebut dengan Syaikh dan ulama karena masyarakat melihat bahwa mereka bagian dari kekuasaan, yang bekerja di lembaga-lembaganya, atau menjadi orang dekatnya. Sehingga fatwa mereka sudah tidak didengarkan, sebab mereka bagian dari kekuasaan yang harus dilawan dan digulingkan, kemudian diganti dengan sistem yang pasti mendatangkan kebaikan bagi semua, yaitu Khilafah Islamiyah (kantor berita HT, 23/1/2011).

Senin, 24 Januari 2011

Anis Matta (Wakil Ketua DPR dari FPKS) dukung kenaikan Gaji SBY

hohohoho....bener-bener patner koalisi yang layak diacungi JEMPOL KEATAS oleh SBY tapi layak pula kita acungi JEMPOL KEBAWAH buat kita rakyak kecil yang tercekik oleh kenaikan BBM dan TDL saat ini.

Gaji Presiden SBY saat ini Rp 62 juta per bulan. Pimpinan DPR menilai gaji tersebut masih belum layak untuk presiden sebuah negara sebesar Indonesia.

"Sebagai pimpinan dari sebuah negara besar memang gaji presiden itu seharusnya lebih layak," ujar Wakil Ketua DPR dari FPKS, Anis Matta, kepada detikcom, Senin (24/1/2011).

Hal ini disampaikam Anis menanggapi curhat Presiden SBY yang gajinya sudah hampir tujuh tahun tidak naik. Anis menilai seharusnya penundaan kenaikan gaji tidak perlu terjadi pada seorang presiden.

Oleh karena itu, Anis meminta Menteri Keuangan untuk segera mengusulkan kenaikan gaji Presiden SBY. Dengan demikian diharapkan presiden bisa bekerja maksimal tanpa memikirkan gaji yang tidak naik-naik.

"Kalau menurut saya DPR perlu mempertimbangkan kenaikan gaji presiden. Menteri Keuangan supaya mengusulkan kenaikan gaji presiden supaya nanti dibahas di badan anggaran," terang Anis.

DPR, menurut Anis, tidak akan keberatan terhadap kenaikan gaji presiden. "Tapi ada bagusnya curhat presiden itu ditindaklanjuti secara serius oleh Menteri Keuangan, DPR saya kira perlu mempertimbangkan usulan tersebut," tandasnya. (Senin, 24/01/2011 04:24 WIB)

sungguh mengherankan si Anis yang merupakan dedengkot PKS yang mengusung ide Kesejahteraan bisa berkata demikian.

btw makin kelihatan maksud dari slogan barunya PKS yaitu "BEKERJA UNTUK INDONESIA" yang bisa diartikan Bekerja untuk kesejahteraan PEJABAT PEMERINTAH INDONESIA dan BUKAN untuk kesejahteraan RAKYAT INDONESIA....!!!

Sabtu, 22 Januari 2011

SBY Curhat belum Naik Gaji Tujuh Tahun, Sungguh Terlalu....!!!!

Ada-ada saja gaya presiden yang satu ini, lagi lagi curhat...lagi lagi curhat.....
udah berapa kali ya pidatonya diisi Curhat...
padahal kalo pidato kenegaraan itu gak gratis low...biaya gede bangets. kabarnya sih bisa sampai Rp. 1,9 Milyar, dengan rincian yang bermacam-macam.

"Penyusunan naskah pidato presiden mengambil porsi anggaran, terkecuali Rp170 juta untuk honorarium sekretariat dalam satu tahun anggaran antara lain untuk pengumpulan dan pengolahan data," papar Sudi.

Sedangkan porsi terbesar, sambung Sudi, digunakan untuk percetakan naskah pidato kenegaraan dan pidato awal tahun 2011. "Sebanyak Rp1.134 miliar," ujar Sudi seraya menyebutkan pidato kenegaraan sebanyak tiga kali.

Sedangkan anggaran lainnya terkait anggaran pendidikan dan pelatihan penyusunan pidato sebesar Rp 431.632.000. "Sesungguhnya bukan bagian dari penyusunan naskah pidato presiden, anggaran itu diperuntukkan bagi Pusdiklat Setneg," terang Sudi. dst....

sesuai dengan pernyataan Mensesneg, anggaran penyiapan pidato Presiden benar sekitar Rp 1,9 miliar. (inilah.com).

parah ya?! Curhat aja biayanya Muahal amat.....

Kali ini dia Curhat soal kenaikan Gajinya. Curhat dilakukan saat menutup rapat pimpinan TNI dan Polri Tahun 2011 di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jumat (21/1). SBY dengan sadar menceritakan dirinya yang belum mendapat kenaikan gaji setelah tujuh tahun menjabat sebagai presiden.

SBY menegaskan apa yang diungkapkannya itu bukan kebohongan ataupun janji-janji kosong. Menurut SBY, ia memang sudah berniat menaikan gaji, tapi ia lebih memprioritaskan prajurit TNI dan Polri.

"Soal kesejahteraan prajurit TNI dan Polri, ini bukan retorika, bukan janji-janji kosong, bukan kebohongan. Tiap tahun, kita naikkan gaji dan lain-lain. Ini tahun keenam, ketujuh gaji Presiden belum naik. Betul. Tapi memang saya niati. Saya ingin semua sudah mendapatkan kenaikan yang layak, tepat, dan adil," ungkapnya.

Menganggapi hal itu, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menyambut baik kebijakan Presiden itu. Timur Pradopo mengucapkan terima kasih. Timur berjanji, dengan kenaikan gaji tersebut Polri akan meningkatkan pengabdian terhadap negara.(metrotvnews.com)

hohoho...rupanya pengen naik juga ya.....hemmm...jadi pemimpin kok Cari pesugihan ...fiuh...
padahal lo tau gak seh kalo gaji Pak SBY yang sekarang udah Guede banget low.

Gaji Presiden RI 28 Kali Lebih Tinggi dari Pendapatan Per Kapita....!!!


Gaji per tahun yang diterima Presiden SBY mencapai 124.171 dolar per tahun. Menurut catatan majalah "The Economist", dengan angka tersebut berarti gaji SBY 28 kali lipat dari pendapatan per kapita.(id.news.yahoo.com)

padahal kita tahu banyak rakyat yang masih hidup dibawah garis kemiskinan dan bahkan ada rakyat yang mati gara-gara keracunan makan Thiwul karena gak mampu beli beras. eh...pak SBY masih berniat mau naik gaji....

RAJA TEGA KAU SBY....!!!!

Jumat, 21 Januari 2011

Revolusi Tunisia dan Prospek 'Revolusi' Islam Indonesia

Akhirnya rezim Tunisia rontok oleh kekuatan umat. Rakyat Tunisia yang sudah muak dengan kepemimpinan sekuler pimpinan Zine El Abidine Ben Ali berhasil menggulingkan rezim tersebut setelah berkuasa selama puluhan tahun lamanya.

Diberitakan bahwa Ben Ali mundur ketika terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di Tunis, ibukota Tunisia. Polisi terpaksa membubarkan demonstrasi dengan gas air mata. Sebanyak 13 orang dikabarkan tewas akibat bentrokan dengan aparat atas intuksi pemerintah. Sedangkan aktivis hak asasi manusia melaporkan sedikitnya 60 orang tewas dalam huru hara tersebut. (kanal internasional online, 14/01).

Revolusi Tunisia inipun tampaknya sudah menjadi virus yang menyebar cepat ke sejumlah negara Arab. Sebagaimana diberitakan rakyat merdeka online, beberapa negara bagian Arab dilaporkan mulai diguncang aksi unjuk rasa me­nentang pemerintahan sah ne­garanya masing-masing. Misalnya di ibukota Yordania, Amman. Sejumlah massa kelom­pok oposisi berorasi sambil ber­pidato di depan para peserta aksi demo. Mereka berteriak lantang, merasakan penderitaan yang sama dengan warga Tunisia. Se­mentara di Yaman, kelompok-ke­lompok mahasiswa turun ke jalan di ibukota negara, Sanaa sambil menyerukan revolusi terhadap para pemimpin Arab yang penuh “tipu daya”.

Di massa kepemimpinannya sejak tahun 1987, Ben Ali berlaku semena-mena terhadap rakyatnya. kehidupan rakyat semakin memburuk, kemiskinan semakin luas, harga-harga kebutuhan pokok semakin meningkat, pengangguran bertambah banyak, khususnya kaum muda. Sementara itu , asset negara terus menumpuk disekitar kroni-kroni Ben Ali, sehingga tak lagi menyisakan bagi kepentingan rakyat. Rakyat benar-benar terkecik dengan segala kebijakan dan penguasaan yang dilakukan oleh rejim tersebut. Ben Ali juga dikenal bertindak sangat represif terhadap para aktivis Islam yang ingin memperjuangkan tegaknya Islam. (eramuslim.com).

Ada dua kubu dalam krisis di Negara yang penduduknya 99% Muslim itu, pertama adalah kubu rezim yang di dukung oleh polisi dan militer. Seperti pada umumnya, pihak militer memang harus mengabdi pada rezim yang sedang berkuasa. Meskipun tidak menutup kemungkinan dalam hati kecil mereka juga tidak menginginkan adanya peristiwa berdarah itu. Itulah kenapa militer seringkali di posisikan sebagai pihak korban instruksi atau korban dari sistem. Sementara itu kubu yang kedua adalah rakyat yang menginginkan tergulingnya rezim.

Dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor utama terjadinya perubahan adalah umat. Sedangkan dalam sejarahnya apabila sebuah Negara itu ingin benar-benar berubah adalah dengan jalan perubahan yang bersifat revolusioner. Tidak cukup hanya berganti orang yang berkuasa namun juga harus berganti sistem.

Beberapa peristiwa revolusi di dunia diantaranya: Revolusi disertai kekerasan: Revolusi Perancis (1799 M), revolusi China (1927 M – 1949 M), dan revolusi Indonesia yang membebaskan diri dari cengkeraman penjajah (1945 M). Revolusi tanpa kekerasan: revolusi Iran (1979 M), revolusi Philipina (1986 M), juga Perubahan revolusioner Islam yang dilakukan Rasul Saw dan para sahabat di madinah ketika itu.

Islam sendiri telah mencontohkan ada dua model perubahan, yakni perubahan secara Parsial (islahiyah), ini dilakukan bila sistem Islam masih diterapkan dan kerusakan hanya pada cabang-cabangnya saja. Yang kedua perubahan secara Revolusioner (inqilabiyah), yang ini jika keadaan sudah rusak dari akarnya.

Pertanyaanya mau dibawa kemana Tunisia pasca revolusi?, sebagai Negara yang berpenduduk mayoritas Muslim tentunya tidak ada pilihan lain kecuali berubah dari Negara sekuler ke Negara Islam, Negara yang menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Negara khilafah. Karena hal itu merupakan tuntutan keimanan mereka, disamping itu dapat membuat Negara yang berbatasan dengan Aljazair tersebut menjadi Negara yang maju dan sejahtera. Namun tentu jika ingin menuju ke sistem Islam, haruslah ada dukungan umat, termasuk militer setempat.

Disisi lain, Amerika telah berancang-ancang untuk meyodorkan solusi tersendiri untuk Negara itu. Seperti dilansir wartanews, hal tersebut disampaikan Obama kepada sahabat dekatnya, Presiden Mesir Husni Mubarok, sesaat setelah tergulingnya Rezim Ben Ali.

Indonesia & Tunisia menerapkan sistem sekulerisme

Sejatinya kondisi di Tunisia bisa dikatakan tidak jauh beda dengan apa yang dialami oleh Indonesia yang notabene juga sama-sama berpenduduk mayoritas Muslim ini. Sama-sama menerapkan sistem sekurelisme, sama-sama juga sedang terpuruk kondisi negaranya. Cuma bedanya penguasa di sini lebih mengedepankan soft power untuk ‘menjinakkan’ para aktivis Islam. Maksudnya untuk mengendorkan perjuangan penegakkan ideologi Islam.

Bagi aktivis Islam yang dianggap radikal maka rezim di sini menggandeng/digandeng Amerika serikat dengan ‘war on terrorist’ nya. Tetapi lagi-lagi disayangkan, yang terjadi dilapangan, dalam hal ini Densus 88 sebagai ujung tombaknya seringkali bertindak ngawur, banyak orang-orang yang tidak bersalah dijadikan sasaran. Bahkan disebut-sebut, Densus 88 telah melakukan pelanggaran HAM berat dalam penangana kasus terorisme ini.

Ideologi Islam ternyata juga tidak mati, bahkan semakin tumbuh subur. Akhirnya baru-baru ini juga dimunculkan strategi deradikalisasi untuk mensekulerkan umat Islam di Indonesia. Disisi lain, aktivis Islam yang mencoba berjuang lewat dalam sistem, perlahan-lahan terus ditarik hingga meninggalkan ideologinya.

Jelaslah kedua Negri muslim ini tengah di atur dengan sebuah sistem kufur, sistem buatan manusia yang bertentangan dengan akidah dan syariah Islam. Sebagai muslim, tentu hal ini tidak boleh didiamkan, syariah dan khilafah harus di tegakkan, sekulerisme harus di singkirkan.

Prospek Revolusi Islam Indonesia

Guna menuju revolusi Islam di Indonesia maka harus ada dua faktor penting, pertama: mayoritas masyarakat menginginkan tegaknya ideologi Islam, atau minimal mereka tidak menentangnya. Kedua: pihak-pihak yang memiliki kekuatan riil (militer, tokoh umat, dll) di tengah-tengah umat juga mau untuk menjadi pendukung tegaknya hukum-hukum Allah tersebut.

Kondisi saat ini, menurut hemat penulis, ada tiga kelompok yang berada di tengah-tengah masyarakat. Diantaranya:

1. Kelompok pejuang dan pendukung tegaknya ideologi Islam

2. Kelompok masyarakat netral.

3. Kelompok penentang ideologi Islam.

Kelompok pertama ialah para aktivis dakwah yang berjuang untuk mewujudkan cita-cita mulianya itu. Mereka terdiri dari individu maupun kelompok Islam (partai/ormas) baik yang konsisten dalam perjuangan maupun tidak. Ditambah masyarakat yang telah memahami bahwa Islam harus ditegakkan dan mereka mendukung perjuangan.

Sementara kelompok kedua merupakan sebagian masyarakat di pedesaan maupun perkotaan. Kelompok ini tidak begitu peduli dengan pertarungan ideologi yang ada disebabkan sebagian besar diantara mereka belum begitu paham jika Islam merupakan sebuah ideologi, dan jika perjuangan penegakkan syariah dan khilafah merupakan konsekwensi akidah mereka.

Sedangkan kelompok ketiga, ini bisa di katakan sebagai penyakit, mereka diantaranya: aktivis liberal, pengemban kapitalisme, pejuang sosialisme, dll. Sejatinya jumlah mereka sangat sedikit, namun seolah-olah berjumlah banyak sebab mereka sering “nyanyi” di media dikarenakan juga didukung oleh sebagian besar media sekuler. Dalam kasus ini sering dilakukan oleh kelompok liberal.

Teruntuk kelompok pejuang sosialisme, mereka sering mengklaim punya massa banyak, yakni kaum buruh, padahal mereka cuma menungganginya dalam rangka para buruh yang ingin memperoleh hak-haknya. Mayoritas kaum buruh adalah masuk kelompok kedua.

Kultur Islam

Kultur masyarakat Indonesia adalah kultur Islam tentunya hal ini sangat kondusif untuk tegaknya Ideologi Islam di Negri ini. Dalam hati kecil mereka begitu mencintai Islam, entah seperti apapun tingkat keimanan mereka. Ada kejadian menarik yang pernah di alami oleh penulis, saat salah seorang preman mengatakan pada penulis “Mas, saya itu orangnya begini, tapi saya akan marah jika Islam dihina dan dilecehkan” (dalam bahasa jawa). Pada kasus lain, di orang yang tidak sama, saat menceritakan peristiwa gempa di Bengkulu dan orangnya kebetulan waktu itu berada disana, mengatakan: “Mas, aku dulu takut sekali saat gempa, yang ada dipikiranku, bahwa aku belum sholat mas”.

Itulah contoh-contoh yang menunjukkan jika sejatinya kultur masyarakat Indonesia adalah kultur Islam. Orang-orang yang seperti ini juga merupakan objek dakwah yang berhak mendapatkan pesan dakwah Islam, karena mereka juga merupakan korban dari sistem sekulerisme yang telah melahirkan banyak generasi yang jauh dari ajarannya. Mereka bagian dari kelompok kedua.

Sebagian masyarakat Indonesia mungkin belum paham betul tentang Ideologi Islam, namun jika dikatakan bahwa Ideologi Islam itu adalah hukum-hukumnya Allah, dari Allah Swt, maka akan sulit bagi mereka untuk menolak penerapannya. Apalagi bila disampaikan bahwa hukum Allah niscaya membuat Indonesia menjadi maju dan sejahtera.

Potensi Indonesia

Indonesia memiliki potensi yang cukup bagus bilamana khilafah tegak mulai dari negri ini. Setidaknya hal ini di dasarkan dari beberapa pertimbangan:

1. Secara geo-politik dan geografis, Indonesia memiliki wilayah yang luas, jumlah penduduknya sangat banyak, tentaranya juga banyak. Tentu hal ini akan membuat Indonesia dengan pertolongan Allah menjadi Negara yang kuat ketika tegak Ideologi Islam.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi1.9 juta mil persegi. Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa.

Sementara jumlah tentaranya berdasarkan data Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada tahun 2006 dan Jaffa Center of Strategic Studies (JCSS), Indonesia memiliki 316.000 tentara aktif , 400.000 pasukan cadangan, dan 207.000 paramiliter. Tentara-tentara ini tentunya akan menjadi semakin hebat dengan sentuhan akidah Islam, dan bukan nasionalisme. Sekeras apapun mereka, niscaya akan luluh ketika berhasil tersentuh dengan akidah Islam yang mendalam, contohnya adalah Umar bin Al-khatab. Apalagi sebagian besar dari mereka sudah Muslim.

2. Secara geo-ekonomi, Indonesia merupakan Negara ‘zamrud katulistiwa’ yang kaya akan kekayaan alam, tanahnya subur, hutannya luas. Hal ini tentunya menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang strategis untuk tegaknya khilafah Islam. Dalam catatan Dr. Fahmi Amhar (Praktisi Bakosurtanal) bahwa nilai potensi lestari laut Indonesia baik hayati, non hayati, maupun wisata adalah sekitar US$ 82 Milyar atau Rp. 738 Triliun. (Al-Waie, 2010).

Sementara di sektor Migas ada Ada 60 cekungan besar minyak bumi dan gas, serta 11 yang sudah berproduksi yaitu: Cekungan Sumatera Utara, Cekungan Sunda, Cekungan Jawa Timur Laut, Cekungan Bone, Cekungan Kutai, Cekungan Seram, Cekungan Salawati dan Cekungan Bintuni, Cekungan Sibolga (tahap eksplorasi), Cekungan Bengkulu (tahap eksplorasi), Cekungan Jawa Selatan (tahap eksplorasi), Cekungan Bangai (tahap eksplorasi). Dari 11 yang sudah berproduksi dihasilkan minyak bumi sebesar 1,93 miliar barel dan gas bumi sebesar 107,5 TCF. (waspada.co.id 2008).

Kekayaan emas Freeport di papua, cadangan emas dan perak juga terdapat di Delta Kapuas, Kepulauan Riau, Pantai Sukabumi. Dan masih banyak lagi kekayaan alam yang di anugerahkan oleh Allah SWT kepada Indonesia. Namun sayangnya sekarang ini banyak dikuasai oleh segelintir orang, terutama asing karena sistem kapitalisme yang dianut.

Syariah Islam semakin diterima

Seiring waktu berjalan, syariah Islam semakin mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Ada sebuah poling yang cukup mengejutkan dilakukan oleh sebuah lembaga survei yang di monitoring universitas Mariland AS pada tahun 2007, meskipun agak ditutup-tutupi, diantaranya dilakukan di Indonesia dan hasilnya: kebanyakan responden sepakat terhadap penegakkan syariah dan khilafah dengan prosentase 53%, lebih rendah dibandingkan prosentase Negri-Negri Islam lain (Mesir 71%, Pakistan 79%, Maroko 76%).

Hari demi hari syariah Islam Alhamdulillah semakin diterima, tanda-tanda kebengkitan Islam pun sudah tampak di depan mata. Tak heran jika National Intelelligence Council’s (NIC) pernah merilis sebuah laporan yang berjudul Mapping the Global Future. Dalam laporannya itu diprediksikan bahwa akan ada empat skenario besar dunia di tahun 2020, salah satu yang disebutkan adalah A New Chaliphate atau berdirinya kembali khilafah Islam, sebuah pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global.

Demikian juga cukup menarik isi dari sebuah buku karya Mr. Michael Buriyev (Wakil Ketua Parlemen Rusia) yang menyatakan: dunia sedang menuju menjadi 5 negara besar yakni: Rusia, Cina, Khilafah Islam, Konfederasi Dua Amerika, dan India jika India bisa bebas dari cengkraman Islam yang mengurungnya (Pakistan, Bangladesh, Kasmir, Afganistan).

Menuju Khilafah Islam

Barang siapa yang meneliti sirah nabi, maka akan ditemukan bahwa Rasulullah telah melakukan langkah-langkah terarah untuk menuju tegaknya Ideologi Islam.

Pertama, Setelah diangkat menjadi rasul, Beliau mendidik calon-calon kader dakwahnya seperti Abu Bakar Ash-Shidiq, Ali bin Abi Tholib, Zaid bin Haritsah, dan sahabat yang lain. Mereka digembleng secara terpadu oleh Rasululloh di rumahnya Arqam bin Arqam.

Kedua, para sahabat yang dibina tadi ditugaskan oleh Rasul untuk melakukan dakwah Islam, menggulirkan pergolakan pemikiran, menyadarkan masyarakat yang dahulunya pemikiran, perasaan, tingkah lakunya masih jahiliah diubah menjadi pemikiran, perasaan, dan tingkah laku yang Islami. Masyarakat yang tadinya penyembah berhala, diganti dengan penyembahan hanya kepada Allah semata. Kelompok (hizb) dakwah ini dikomandoi langsung oleh Baginda Rasulullah SAW.

Ketiga, Rasul selaku pemimpin kelompok (hizb) dakwah tersebut juga melakukan aktivitas yang dikenal dengan istilah Thalabun Nushrah (mencari pertolongan) kepada pihak yang mempunyai kekuatan riil (ahlul kuwwah). Beliau pernah mendatangi kabilah-kabilah semacam; Bani Hanifah, Bani Kalb, bahkan Bani Tsaqif di Thoif Rosul sempat dilempari batu oleh penduduk setempat sampai kakinya berdarah-darah. Melalui sikap konsisten Beliau, akhirnya datang juga pertolongan Allah dengan bersedianya suku Aus dan Khazraj menerima pinangan Rasulullah. Sebelumnya mereka telah didakwahi oleh para sahabat.

Alhasil, kelompok (hizb) Rasul yang memotori perubahan tersebut, ditopang oleh masyarakat yang telah terbentuk kesadarannya sehingga menginginkan perubahan ke arah Islam. Mereka hanya mau diatur dengan wahyu bukan yang lainnya, pihak ahlul kuwwah pun juga mendukung tegaknya Ideologi Islam, maka sudah tidak ada yang mampu membendung lahirnya Daulah Islam pertama di Madinah waktu itu.

Selamatkan dengan Syariah

Indonesia, Tunisia, dan negri-negri lain harus di selamatkan dengan Islam. Sistem ini telah menjadikan Raksasa Islam tertidur lelap, dijajah, dan di hinakan oleh Musuh-Musuh Islam.

Karena itu, pembinaan pada umat dengan pemikiran Islam yang Ideologis harus terus digelorakan. Melakukan counter pemikiran atas apa yang disuarakan oleh kaum liberal yang biasa mengatakan Syariah Islam adalah ancaman bagi Indonesia, namun sebaliknya, Islam akan menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan. Kapitalismelah ancaman yang sebenarnya.

Mesti di jelaskan kepada umat secara keseluruhan, termasuk diantaranya jajaran militer, tokoh masyarakat, juga para intelektual, atas kepalsuan ide-ide selain Islam seperti Kapitalisme, sosialisme, sekulerisme, pluralisme, Liberalisme Dst. Serta melakukan dakwah yang bersifat politis dengan mengajak umat untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Karena semua ini adalah konsekwensi keimanannya sebagai muslim.

Revolusi di Tunisia paling tidak menunjukkan bahwa kekuatan umat merupakan faktor penting terjadinya perubahan. Mari selamatkan Indonesia dengan Syariah, untuk apa mempertahankan penguasa pembohong dan sistem yang nyata-nyata membuat Indonesia menjadi terpuruk dan bertentangan dengan akidah Islam. Ingatlah bahwa pertolongan Allah itu amat dekat. Wallahu a’lam bi ash-shawab

By: Ali Mustofa

weleh-weleh Bawa Buku SBY Antek Yahudi-AS, Mantan Ketua Umum PB HMI Ditangkap Polisi?

inilah pernyataan beliau(Syahrul): "Jujur saya tidak habis pikir mengapa buku sebagai buah pemikiran tersebut dipandang bermasalah oleh polisi tersebut. Saya pun kemudian dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Kemayoran untuk dimintai keterangan lebih lanjut," (suara-islam.com)

akibat dari penangkapan ini beliau
merasa tertekan dengan pemeriksaan itu yang kini dilimpahkan ke Polres Jakarta Pusat untuk ditindaklanjuti. mungkinkah ini tanda-tanda gaya pemerintahan "Orde Baru" akan diberlakukan lagi?

Represif, Diktator....

ya tanda-tanda ini sebenarnya sudah berkali-kali terjadi. anda mungkin masih ingat tentang beberapa kasus penangkapan tersangka teroris. beberapa tersangka di tembak ditempat hingga mati tanpa ada pembuktian diperadilan sebelumnya.

apakah kalian rela negeri ini kembali menjadi Arena yang mencekam bagi para pejuang Islam...???