Perubahan besar dunia menuju KHILAFAH

menuju KHILAFAH photo Menuju-MK-2013.gif

The KHILAFAH Channel

khilafah on livestream.com. Broadcast Live Free

Kamis, 27 Januari 2011

Negeri SEKULER: RAKYAT MISKIN, PEJABAT MINTA NAIK GAJI , Bandingkan dengan Penguasa KHILAFAH (khalifah)

Setelah Presiden SBY curhat tentang gajinya gak naik-naik. ternyata curhatan tersebut ditanggapi oleh beberapa pejabat dinegeri ini, mulai dari pejabat DPR bahkan sampai Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan besaran gaji presiden akan dinaikkan pada tahun ini.

“Tahun ini naik. Untuk anggarannya, sebenarnya sejak 3 tahun lalu sudah dianggarkan. Namun soal renumerasi pejabat ini belum selesai karena masalahnya kompleks,” ujar Agus di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (25/1/2011).

rencana diatas ternyata juga membuat pejabat lain tergiur, parahnya pejabat yang gajinya udah mencapai Rp.200 Juta lebih masih minta naik gaji. siapakah dia? ya..dialah Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI). parah..."Ngaca dong Pak....!!!"

Meski sudah bergaji tinggi menembus Rp 200 juta, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) masih meminta kenaikan gaji tahun ini. Besaran kenaikan yang diajukan adalah 3%, namun belum disetujui DPR.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan, usulan kenaikan gaji dewan gubernur ini belum disetujui karena rapat antara DPR dengan Dewan Gubernur BI tidak dihadiri oleh Gubernur BI Darmin Nasution.

"Ada 3 skenario yang akan dijawab minggu depan akan dijawab oleh DPR," ujar Harry kepada detikFinance, Rabu (26/1/2011).

T‎iga skenario yang disiapkan untuk kenaikan Dewan Gubernur BI ini adalah:

  • Tidak ada kenaikan gaji karena ada kegagalan pencapaian target inflasi.
  • Gubernur saja yang tidak naik, sedangkan Deputi Gubernur naik 3%.
  • Deputi Gubernur naik 3% dan Gubernur sedikit di bawah 3%.
Dikatakan Harry, gaji pokok Deputi Gubernur BI adalah Rp 31,9 juta, untuk Deputi Gubernur Senior Rp 35 juta, dan untuk Gubernur Rp 41,1 juta.

"Namun gaji terakhir Gubernur BI di 2006 Rp 265 juta itu sudah termasuk gaji operasional namun masih di luar tunjangan," jelas Harry.

Tunjangan yang diberikan untuk level Dewan Gubernur BI ini sangat banyak.

Belum lagi ada kenaikan untuk pengembangan seperti kalau ingin melanjutkan sekolah ke tingkat S3, dana pensiun, iuran Jamsostek, Tunjangan Hari Raya, dan sebagainya.(detikfinance.com, Rabu, 26/01/2011)

bener-bener TERLALU....!!!

disaat yang sama di dunia lain, yaitu Dunia Rakyat.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, sampai awal tahun ini porsi penduduk miskin 14,15 persen. Jumlah penduduk miskin di Indonesia enam kali lipat dari total penduduk Singapura yang berjumlah 5,08 juta orang. “Bayangkan enam kali lipat penduduk Singapura dan semua miskin,” ujarnya di Surabaya, Selasa (30/11/2010).

Sayangnya, program pengentasan kemiskinan kurang efektif karena tersebar di berbagai departemen dan lembaga. Masing-masing departemen dan lembaga punya strategi sendiri. Akibatnya, program tidak terintegrasi satu sama lain.

Sampai saat ini, penurunan kemiskinan di Indonesia rata-rata 0,6 persen per tahun. Dengan realisasi itu, sulit mewujudkan target menekan angka kemiskinan menjadi 8 persen pada 2014. “Pemerintah menyiapkan program-program untuk menaikan angka pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan penduduk miskin Indonesia mencapai 31 juta orang atau sebesar 13,3 persen dari penduduk Indonesia, atau sama dengan delapan kali jumlah penduduk Singapura. (kompas.com, 30/11/2010)

lalu Pantaskah mereka(Penguasa & Pejabat Indonesia) MENGHISAH UANG RAKYAT UNTUK MEMENUHI PERUT & NAFSU SERAKAH MEREKA...????

Berkaca pada masa keKHILAFAHan

“Ketika diangkat sebagai khalifah, tepat sehari sesuahnya dia (Abu Bakar RA) terlihat berangkat jalan ke pasar dengan barang dagangannya. Umar kebetulan bertemu dengannya di jalan dan mengingatkan dia bahwa di bahunya sekarang terpikul beban yang penuh kesulitan dalam kenegaraan, dan karena demikian itu mustahil baginya untuk mengejar bisnis bersamaan dengan memecahkan masalah negara. Untuk mempertahankan hidup keluarga, jawab khalifah, dia (Abu Bakar_pen) harus bekerja. Para sahabat lalu berkonsultasi dan menghitung pengeluaran rumah tanga basanya sehari-hari dan menetapkan gaji tahunan 2,500 dirham baginya, yang belakangan ditingkatkan 500 dirham sebulan. Pada saat wafatnya, dia mempunyai satu sprei tua dan seekor unta, yang merupakan harta negara. Ini pun dikembalikannya kepada penggantinya, Umar (Early Caliphate (Khulafa’ur Rasyidin), penulis Muhammad Ali; Penterjemah Imam Musa, halaman 62)

Alkisah pada suatu hari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz disediakan makanan oleh Istrinya yang beda dari biasanya. saat itu ada sepotong roti yang masih hangat, harum dan wangi tampak roti itu begitu lezatnya hingga membangkitkan selera. Sang Khalifah merasa heran dan bertanya pada Istrinya: “ Wahai Istriku dari mana kau memperoleh roti yang harum dan tampak lezat ini ? “. Istrinya menjawab “Ooh itu buatanku sendiri wahai Amirul Mukminin, aku sengaja
membuatkan ini hanya untuk menyenangkan hatimu yang setiap hari selalu sibuk
dengan urusan negara dan umat“. “ Berapa uang yang kamu perlukan untuk membuat roti seperti ini “ tanya Khalifah. “ Hanya tiga setengah dirham saja, kenapa memangnya?“ jawab sang istri “ Aku perlu tahu asal usul makanan dan minuman yang akan masuk ke dalam perutku
ini, agar aku bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah SWT nanti “ jawab Khalifah, dan dilanjutkan pertanyaan lagi “ terus uang yang 3,5 dirham itu kau dapatkan dari mana ? “.
“Uang itu saya dapatkan dari hasil penyisihan setengah dirham tiap hari dari uang belanja harian rumah tangga kita yang selalu kau berikan kepadaku , jadi dalam seminggu terkumpulah 3.5 dirham dan itu cukup untuk membuat roti seperti ini yang halalan toyyiban “ jawab istrinya.
“ Baiklah kalau begitu. Saya percaya bahwa asal usul roti ini halal dan bersih “ kata Khalifah yang lalu menambahkan “ Berarti kebutuhan biaya harian rumah tangga kita harus dikurangi setengah dirham, agar tak mendapat kelebihan yg membuat kita mampu memakan roti yang lezat atas tanggungan umat “. Kemudian Khalifah memanggil Bendahara Baitul Maal (Kas Negara) dan meminta agar uang belanja harian untuk rumah tangga Khalifah dikurangi setengah dirham. Dan Khalifah berkata kepada istrinya “ saya akan berusaha mengganti harga roti ini
agar hati dan perut saya tenang dari gangguan perasaan, karena telah memakan
harta umat demi kepentingan pribadi “. Subhanalaah …Cerita ini benar-benar mengandung keteladanan dari seorang Khalifah atau Presiden pimpinan negara yang begitu kuat berprinsip dan berhati-hati bahwa apapun yang dimakan dan minum harus benar2 tahu asal usul nya bahwa semua itu didapat secara halal dan benar. sebagai khalifah dia juga tak mau menggunakan serta menghamburkan uang negara untuk kepentingan pribadi. kalau biaya rumahtangganya cukup 3 dirham sehari kenapa mesti 3.5 dirham. (http://saungweb.blogspot.com/2009/09/kisah-teladan-khalifah-umar-bin-abdul.html )

'Amr bin Muhajir berkata, "Uang belanja Umar bin Abdul Aziz setiap harinya hanya
dua dirham.”(http://www.mail-archive.com/jamaah@arroyyan.com/msg04650.html )
dari: (muslimdaily.net)

nah sekarang kita bandingkan antara PEMIMPIN yang MEMERAS DARAH RAKYAT dengan PEMIMPIN KHILAFAH yang bersyariah. saudara-saudaraku, sungguh sudah terlalu lama kita ditipu, Cukup...sudah cukup rakyat ini menderita. Sungguh Hanya Syariah & KHILAFAH yang mampu menjadi Solusi satu-satunya yang diberikan Alloh dan dicontohkan oleh Rosul & para shohabat tentang bagaimana kepemimpinan yang sesungguhnya. (miau ideologis/27-1-2011)