Perubahan besar dunia menuju KHILAFAH

menuju KHILAFAH photo Menuju-MK-2013.gif

The KHILAFAH Channel

khilafah on livestream.com. Broadcast Live Free

Senin, 31 Januari 2011

Crop Circle "ALIEN" yang Sebenarnya, sudah sejak lama Menjajah Indonesia

Crop Cirle yang Meragukan
Crop Circle, katanya sih jejak pesawat alien yang mampir di bumi. tapi sampai saat ni gak ada bukti valid yang menunjukkan bahwa alien itu riel adanya. apa lagi sampai memjajah penduduk bumi. yang ada selama ini hanya jejaknya doang yang masih juga diragukan apakah itu jejak pesawat alien/makhluk asing dari luar angkasa ataukah itu hanya keisengan orang saja.

banyak media yang sejak dulu meliput berita semacam ini, seringnya sich adanya diluar negeri. tapi kali ini ada yang baru dan menghebohkan, yaitu Fenomena crop circle yang muncul di Magelang. Penduduk di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Tegalrejo menemukan pola crop circle, mirip seperti di Sleman. Namun bentuknya lebih kecil.

Lokasi crop circle itu persis berada di belakang pesantren Hidayatul Muhtadiin, hanya berjarak 100 meter. Lokasi crop circle itu ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB oleh Muhaimin seorang santri ponpes.(detik.com, Minggu, 30/01/2011)

ini Gambarnya:
kabar crop cirle sampai tulisan ini saya posting masih simpang siur, ada yang bilang ini kerjaan mahasiswa iseng. ada juga yang percaya ini jejak alien. kalo saya pribadi mah lebih percaya sama statemen pertama yaitu bahwa crop cirle ini bikinan orang iseng. soalnya secara ilmiah hal itu belum terbukti nyata, malahan ada video yang memperkuat bahwa crop cirle ini bisa di rekayasa. ini buktinya:



nah makin kelihatan kan bo'ongnya...hehehehe...
tapi anehnya meski hal ini kelihatan bo'ongnya, media massa banyak yang demen memberitakannya. padahal kalo dipikir-pikir fenomena crop cirle yang di Magelang itu gak ada pengaruhnya pada kondisi negeri ini yang lagi Krisis Multidimensi.

Crop Cirle Penjajah Indonesia

kalo kita mau lebih kritis, sebenarnya ada fenomena Crop Cirle yang lebih urgen dan sangat perlu kita kritisi. yaitu Crop Cirle yang ada di Irian Jaya. Crop Cirle ini yang sebenarnya eksistensinya sangat merugikan Negeri ini.
ini gambar Crop Cirle di Irian Jaya:


inilah Crop Cirle yang perlu kita kritisi yaitu PT Freeport Indonesia (PTFI)

fakta menunjukkan bahwa, SDA negeri ini banyak dikuasai swasta/asing, tentu saja hasilnya sebagian besar dinikmati oleh mereka. Sebaliknya, negara dan rakyatnya hanya memperoleh sedikit royalti plus deviden dan pajaknya yang tentu jumlahnya jauh lebih kecil. Di sektor pertambangan, emas, misalnya, tahun 2009, negara memperoleh penerimaan pajak dari PT Freeport yang menguasai tambang emas di Papua hanya Rp 13 triliun, plus royalti hanya USD 128 juta dan dividen sebesar USD 213 juta. Padahal PT Freeport Indonesia (PTFI) sendiri meraup laba bersih sebesar USD 2,33 miliar atau setara dengan Rp 22,1 triliun (Inilah.com, 2/12/2009). Itu pun yang dilaporkan secara resmi. Jika rata-rata produksi pertahun 126,6 ton, kalau dikalikan dengan harga emas Rp.245.460/gram maka akan diperoleh pendapatan sebesar Rp31,07 triliun.

jadi Crop Cirle yang ini yang seharusnya oleh media massa diangkat. bukan yang ecek-ecek kayak yang di Magelang. Negeri ini sedang dijajah Oleh Alien Sebenarnya (AS). jejaknya pun sudah jelas yaitu salah satunya adalah Crop Cirle di Irian jaya (Freeport). mari kita Usir Alien yang telah membuat miskin Negeri ini. kelola Freeport dengan tangan kita sendiri, Terapkan Syariah dalam Bingkai KHILAFAH sebagai PERISAI bagi Negeri ini dan bagi negeri-negeri Muslim lainnya. Sebuah Institusi yang akan memakmurkan, melindungi negeri-negeri kaum Muslimin dari jajahan para "ALIEN" pengeruk kekayaan Alam Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya.

Amerika Serikat dengan kapitalismenya sudah cukup membuat negeri ini menderita. mereka bagai Alien yang menjajah eksistensi negeri-negeri muslim seperti Indonesia. mereka bukan pelindung kita melainkan mereka adalah sumber kerusakan dinegeri ini. maka sudah saatnya kita hapus segera "Jejak Alien" (KAPITALISME & DEMOKRASI peninggalan Amerika Serikat)
dan segera terapkan Syariah dan Khilafah sebagai Pelindung Negeri ini. (miau ideologis/ 31-januari-2011)


Kamis, 27 Januari 2011

Negeri SEKULER: RAKYAT MISKIN, PEJABAT MINTA NAIK GAJI , Bandingkan dengan Penguasa KHILAFAH (khalifah)

Setelah Presiden SBY curhat tentang gajinya gak naik-naik. ternyata curhatan tersebut ditanggapi oleh beberapa pejabat dinegeri ini, mulai dari pejabat DPR bahkan sampai Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan besaran gaji presiden akan dinaikkan pada tahun ini.

“Tahun ini naik. Untuk anggarannya, sebenarnya sejak 3 tahun lalu sudah dianggarkan. Namun soal renumerasi pejabat ini belum selesai karena masalahnya kompleks,” ujar Agus di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (25/1/2011).

rencana diatas ternyata juga membuat pejabat lain tergiur, parahnya pejabat yang gajinya udah mencapai Rp.200 Juta lebih masih minta naik gaji. siapakah dia? ya..dialah Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI). parah..."Ngaca dong Pak....!!!"

Meski sudah bergaji tinggi menembus Rp 200 juta, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) masih meminta kenaikan gaji tahun ini. Besaran kenaikan yang diajukan adalah 3%, namun belum disetujui DPR.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan, usulan kenaikan gaji dewan gubernur ini belum disetujui karena rapat antara DPR dengan Dewan Gubernur BI tidak dihadiri oleh Gubernur BI Darmin Nasution.

"Ada 3 skenario yang akan dijawab minggu depan akan dijawab oleh DPR," ujar Harry kepada detikFinance, Rabu (26/1/2011).

T‎iga skenario yang disiapkan untuk kenaikan Dewan Gubernur BI ini adalah:

  • Tidak ada kenaikan gaji karena ada kegagalan pencapaian target inflasi.
  • Gubernur saja yang tidak naik, sedangkan Deputi Gubernur naik 3%.
  • Deputi Gubernur naik 3% dan Gubernur sedikit di bawah 3%.
Dikatakan Harry, gaji pokok Deputi Gubernur BI adalah Rp 31,9 juta, untuk Deputi Gubernur Senior Rp 35 juta, dan untuk Gubernur Rp 41,1 juta.

"Namun gaji terakhir Gubernur BI di 2006 Rp 265 juta itu sudah termasuk gaji operasional namun masih di luar tunjangan," jelas Harry.

Tunjangan yang diberikan untuk level Dewan Gubernur BI ini sangat banyak.

Belum lagi ada kenaikan untuk pengembangan seperti kalau ingin melanjutkan sekolah ke tingkat S3, dana pensiun, iuran Jamsostek, Tunjangan Hari Raya, dan sebagainya.(detikfinance.com, Rabu, 26/01/2011)

bener-bener TERLALU....!!!

disaat yang sama di dunia lain, yaitu Dunia Rakyat.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, sampai awal tahun ini porsi penduduk miskin 14,15 persen. Jumlah penduduk miskin di Indonesia enam kali lipat dari total penduduk Singapura yang berjumlah 5,08 juta orang. “Bayangkan enam kali lipat penduduk Singapura dan semua miskin,” ujarnya di Surabaya, Selasa (30/11/2010).

Sayangnya, program pengentasan kemiskinan kurang efektif karena tersebar di berbagai departemen dan lembaga. Masing-masing departemen dan lembaga punya strategi sendiri. Akibatnya, program tidak terintegrasi satu sama lain.

Sampai saat ini, penurunan kemiskinan di Indonesia rata-rata 0,6 persen per tahun. Dengan realisasi itu, sulit mewujudkan target menekan angka kemiskinan menjadi 8 persen pada 2014. “Pemerintah menyiapkan program-program untuk menaikan angka pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan penduduk miskin Indonesia mencapai 31 juta orang atau sebesar 13,3 persen dari penduduk Indonesia, atau sama dengan delapan kali jumlah penduduk Singapura. (kompas.com, 30/11/2010)

lalu Pantaskah mereka(Penguasa & Pejabat Indonesia) MENGHISAH UANG RAKYAT UNTUK MEMENUHI PERUT & NAFSU SERAKAH MEREKA...????

Berkaca pada masa keKHILAFAHan

“Ketika diangkat sebagai khalifah, tepat sehari sesuahnya dia (Abu Bakar RA) terlihat berangkat jalan ke pasar dengan barang dagangannya. Umar kebetulan bertemu dengannya di jalan dan mengingatkan dia bahwa di bahunya sekarang terpikul beban yang penuh kesulitan dalam kenegaraan, dan karena demikian itu mustahil baginya untuk mengejar bisnis bersamaan dengan memecahkan masalah negara. Untuk mempertahankan hidup keluarga, jawab khalifah, dia (Abu Bakar_pen) harus bekerja. Para sahabat lalu berkonsultasi dan menghitung pengeluaran rumah tanga basanya sehari-hari dan menetapkan gaji tahunan 2,500 dirham baginya, yang belakangan ditingkatkan 500 dirham sebulan. Pada saat wafatnya, dia mempunyai satu sprei tua dan seekor unta, yang merupakan harta negara. Ini pun dikembalikannya kepada penggantinya, Umar (Early Caliphate (Khulafa’ur Rasyidin), penulis Muhammad Ali; Penterjemah Imam Musa, halaman 62)

Alkisah pada suatu hari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz disediakan makanan oleh Istrinya yang beda dari biasanya. saat itu ada sepotong roti yang masih hangat, harum dan wangi tampak roti itu begitu lezatnya hingga membangkitkan selera. Sang Khalifah merasa heran dan bertanya pada Istrinya: “ Wahai Istriku dari mana kau memperoleh roti yang harum dan tampak lezat ini ? “. Istrinya menjawab “Ooh itu buatanku sendiri wahai Amirul Mukminin, aku sengaja
membuatkan ini hanya untuk menyenangkan hatimu yang setiap hari selalu sibuk
dengan urusan negara dan umat“. “ Berapa uang yang kamu perlukan untuk membuat roti seperti ini “ tanya Khalifah. “ Hanya tiga setengah dirham saja, kenapa memangnya?“ jawab sang istri “ Aku perlu tahu asal usul makanan dan minuman yang akan masuk ke dalam perutku
ini, agar aku bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah SWT nanti “ jawab Khalifah, dan dilanjutkan pertanyaan lagi “ terus uang yang 3,5 dirham itu kau dapatkan dari mana ? “.
“Uang itu saya dapatkan dari hasil penyisihan setengah dirham tiap hari dari uang belanja harian rumah tangga kita yang selalu kau berikan kepadaku , jadi dalam seminggu terkumpulah 3.5 dirham dan itu cukup untuk membuat roti seperti ini yang halalan toyyiban “ jawab istrinya.
“ Baiklah kalau begitu. Saya percaya bahwa asal usul roti ini halal dan bersih “ kata Khalifah yang lalu menambahkan “ Berarti kebutuhan biaya harian rumah tangga kita harus dikurangi setengah dirham, agar tak mendapat kelebihan yg membuat kita mampu memakan roti yang lezat atas tanggungan umat “. Kemudian Khalifah memanggil Bendahara Baitul Maal (Kas Negara) dan meminta agar uang belanja harian untuk rumah tangga Khalifah dikurangi setengah dirham. Dan Khalifah berkata kepada istrinya “ saya akan berusaha mengganti harga roti ini
agar hati dan perut saya tenang dari gangguan perasaan, karena telah memakan
harta umat demi kepentingan pribadi “. Subhanalaah …Cerita ini benar-benar mengandung keteladanan dari seorang Khalifah atau Presiden pimpinan negara yang begitu kuat berprinsip dan berhati-hati bahwa apapun yang dimakan dan minum harus benar2 tahu asal usul nya bahwa semua itu didapat secara halal dan benar. sebagai khalifah dia juga tak mau menggunakan serta menghamburkan uang negara untuk kepentingan pribadi. kalau biaya rumahtangganya cukup 3 dirham sehari kenapa mesti 3.5 dirham. (http://saungweb.blogspot.com/2009/09/kisah-teladan-khalifah-umar-bin-abdul.html )

'Amr bin Muhajir berkata, "Uang belanja Umar bin Abdul Aziz setiap harinya hanya
dua dirham.”(http://www.mail-archive.com/jamaah@arroyyan.com/msg04650.html )
dari: (muslimdaily.net)

nah sekarang kita bandingkan antara PEMIMPIN yang MEMERAS DARAH RAKYAT dengan PEMIMPIN KHILAFAH yang bersyariah. saudara-saudaraku, sungguh sudah terlalu lama kita ditipu, Cukup...sudah cukup rakyat ini menderita. Sungguh Hanya Syariah & KHILAFAH yang mampu menjadi Solusi satu-satunya yang diberikan Alloh dan dicontohkan oleh Rosul & para shohabat tentang bagaimana kepemimpinan yang sesungguhnya. (miau ideologis/27-1-2011)

"Awal dari Akhir" Rezim Mubarak, Anak dan Isterinya Lari ke Inggris

Putera Presiden Mesir telah melarikan diri ke Inggris, menyusul demonstrasi besar-besaran ribuan rakyat di seluruh mesir untuk melawan pemerintah Hosni Mubarak. Beberapa media menyebut ini menjadi "awal dari akhir" rezim Mubarat, sang presiden diktator yang telah banyak melakukan kezhaliman terhadap umat ini.

Anak Mubarak, yang dianggap penggantinya, bersama dengan keluarganya meninggalkan negari yang tengah dilanda protes anti pemerintah di Mesir yang merupakan protes terbesar sejak Mubarak mengambil alih kekuasaan tiga dekade lalu.

Gamal Mubarak, putera presiden berusia 82 tahun, melarikan diri bersama keluarganya termasuk isteri dan putrinya, beberapa surat kabar melaporkan.

Pesawat yang ditumpangi Gamal Mubarak, istri dan putrinya meninggalkan bandara di Kairo barat menuju London, Selasa, situs berbahasa Arab, Akhbar al-Arab melaporkan, Rabu, 26/01/2011.

Selama kepemimpinan Mubarak, berbagai kezhaliman dilakukan, termasuk penangkapan terhadap para penyeru syariah dan khilafah. Mubarak pun terus menerus melayani kepentingan Barat termasuk bergandengantangan dengan Israel.

Namun, beberapa kalangan meyakini pergantian orang saja tidak akan membawa perubahan tanpa disertai perubahan sistem. Umat memang hanya membutuhkan sistem yang kokoh yang berasal dari Tuhan Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan ini. Itulah sistem Khilafah yang telah dijanjikan, semakin mendekat. Insya Allah. [m/prstv/sdk/syabab.com]

Selasa, 25 Januari 2011

Al Azhar Kecam Pelaku Pembakaran Diri, Sebaliknya Bungkam Terhadap Rezim Tiran Yang Menjadi Penyebabnya

Mohamed Thanthawi, juru bicara lembaga Al Azhar mengumumkan pada tanggal 18/1/2011 melalui stasiun TV an-Nil, yang mengecam aksi pembakaran diri dan bunuh diri. Maksudnya adalah mereka yang membakar dirinya sendiri dan melakukan bunuh diri sebagai protes terhadap pelanggaran martabat manusia, kebijakan yang menyerngsarakan, dan penindasan yang dilakukan oleh rezim-rezim yang berkuasa di dunia Arab. Ia mengatakan bahwa “tindakan itu diharamkan dalam Islam”.

Benar! Bunuh diri dan menyakiti diri diharamkan dalam Islam. Bahkan kaum Muslim semuanya telah mengetahui hal ini. Sehingga mereka tidak perlu diingatkan. Akan tetapi yang perlu diingatkan adalah sang juru bicara ini serta orang yang sejenisnya tentang haramnya berdiam diri atas rezim-rezim yang zalim. Dan ini merupakan dosa besar yang menyebabkan masuk neraka Jahannam bersama orang-orang yang zalim.

Sang juru bicara lembaga Al Azhar ini dan para Syaikhnya tidak berani mengecam rezim-rezim Arab, yang membuat orang-orang tersebut melakukan pembakaran diri. Seharusnya mereka-sebagai “ulama” yang terpandang-berani memberikan pengorbanan yang lebih mahal dari mereka yang membakar diri.

Corong-corong penguasa, seperti Al Azhar dan para Syaikhnya, semua Kementerian Waqaf, lembaga-lembaga Fatwa di dunia Arab dan negeri-negeri Islam telah menghinakan diri mereka untuk menjadi pelayan rezim-rezim yang menindas dan merendahkan martabat rakyat, serta melarangnya menikmati sumber kekayaan alam yang menjadi haknya. Dan sebagai corong malah mereka berdiam diri atas pencurian dan perampasan para penguasa dan orang-orang dekatnya terhadap harta rakyat.

Sungguh dengan sikapnya ini, mereka telah turut memperbanyak dosa orang yang melakukan bunuh diri, serta memperbanyak para penguasa zalim. Sementara di sisi lain, semua pengamat melihat bahwa masyarakat sudah tidak percaya mereka yang disebut dengan Syaikh dan ulama karena masyarakat melihat bahwa mereka bagian dari kekuasaan, yang bekerja di lembaga-lembaganya, atau menjadi orang dekatnya. Sehingga fatwa mereka sudah tidak didengarkan, sebab mereka bagian dari kekuasaan yang harus dilawan dan digulingkan, kemudian diganti dengan sistem yang pasti mendatangkan kebaikan bagi semua, yaitu Khilafah Islamiyah (kantor berita HT, 23/1/2011).

Senin, 24 Januari 2011

Anis Matta (Wakil Ketua DPR dari FPKS) dukung kenaikan Gaji SBY

hohohoho....bener-bener patner koalisi yang layak diacungi JEMPOL KEATAS oleh SBY tapi layak pula kita acungi JEMPOL KEBAWAH buat kita rakyak kecil yang tercekik oleh kenaikan BBM dan TDL saat ini.

Gaji Presiden SBY saat ini Rp 62 juta per bulan. Pimpinan DPR menilai gaji tersebut masih belum layak untuk presiden sebuah negara sebesar Indonesia.

"Sebagai pimpinan dari sebuah negara besar memang gaji presiden itu seharusnya lebih layak," ujar Wakil Ketua DPR dari FPKS, Anis Matta, kepada detikcom, Senin (24/1/2011).

Hal ini disampaikam Anis menanggapi curhat Presiden SBY yang gajinya sudah hampir tujuh tahun tidak naik. Anis menilai seharusnya penundaan kenaikan gaji tidak perlu terjadi pada seorang presiden.

Oleh karena itu, Anis meminta Menteri Keuangan untuk segera mengusulkan kenaikan gaji Presiden SBY. Dengan demikian diharapkan presiden bisa bekerja maksimal tanpa memikirkan gaji yang tidak naik-naik.

"Kalau menurut saya DPR perlu mempertimbangkan kenaikan gaji presiden. Menteri Keuangan supaya mengusulkan kenaikan gaji presiden supaya nanti dibahas di badan anggaran," terang Anis.

DPR, menurut Anis, tidak akan keberatan terhadap kenaikan gaji presiden. "Tapi ada bagusnya curhat presiden itu ditindaklanjuti secara serius oleh Menteri Keuangan, DPR saya kira perlu mempertimbangkan usulan tersebut," tandasnya. (Senin, 24/01/2011 04:24 WIB)

sungguh mengherankan si Anis yang merupakan dedengkot PKS yang mengusung ide Kesejahteraan bisa berkata demikian.

btw makin kelihatan maksud dari slogan barunya PKS yaitu "BEKERJA UNTUK INDONESIA" yang bisa diartikan Bekerja untuk kesejahteraan PEJABAT PEMERINTAH INDONESIA dan BUKAN untuk kesejahteraan RAKYAT INDONESIA....!!!

Sabtu, 22 Januari 2011

SBY Curhat belum Naik Gaji Tujuh Tahun, Sungguh Terlalu....!!!!

Ada-ada saja gaya presiden yang satu ini, lagi lagi curhat...lagi lagi curhat.....
udah berapa kali ya pidatonya diisi Curhat...
padahal kalo pidato kenegaraan itu gak gratis low...biaya gede bangets. kabarnya sih bisa sampai Rp. 1,9 Milyar, dengan rincian yang bermacam-macam.

"Penyusunan naskah pidato presiden mengambil porsi anggaran, terkecuali Rp170 juta untuk honorarium sekretariat dalam satu tahun anggaran antara lain untuk pengumpulan dan pengolahan data," papar Sudi.

Sedangkan porsi terbesar, sambung Sudi, digunakan untuk percetakan naskah pidato kenegaraan dan pidato awal tahun 2011. "Sebanyak Rp1.134 miliar," ujar Sudi seraya menyebutkan pidato kenegaraan sebanyak tiga kali.

Sedangkan anggaran lainnya terkait anggaran pendidikan dan pelatihan penyusunan pidato sebesar Rp 431.632.000. "Sesungguhnya bukan bagian dari penyusunan naskah pidato presiden, anggaran itu diperuntukkan bagi Pusdiklat Setneg," terang Sudi. dst....

sesuai dengan pernyataan Mensesneg, anggaran penyiapan pidato Presiden benar sekitar Rp 1,9 miliar. (inilah.com).

parah ya?! Curhat aja biayanya Muahal amat.....

Kali ini dia Curhat soal kenaikan Gajinya. Curhat dilakukan saat menutup rapat pimpinan TNI dan Polri Tahun 2011 di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jumat (21/1). SBY dengan sadar menceritakan dirinya yang belum mendapat kenaikan gaji setelah tujuh tahun menjabat sebagai presiden.

SBY menegaskan apa yang diungkapkannya itu bukan kebohongan ataupun janji-janji kosong. Menurut SBY, ia memang sudah berniat menaikan gaji, tapi ia lebih memprioritaskan prajurit TNI dan Polri.

"Soal kesejahteraan prajurit TNI dan Polri, ini bukan retorika, bukan janji-janji kosong, bukan kebohongan. Tiap tahun, kita naikkan gaji dan lain-lain. Ini tahun keenam, ketujuh gaji Presiden belum naik. Betul. Tapi memang saya niati. Saya ingin semua sudah mendapatkan kenaikan yang layak, tepat, dan adil," ungkapnya.

Menganggapi hal itu, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menyambut baik kebijakan Presiden itu. Timur Pradopo mengucapkan terima kasih. Timur berjanji, dengan kenaikan gaji tersebut Polri akan meningkatkan pengabdian terhadap negara.(metrotvnews.com)

hohoho...rupanya pengen naik juga ya.....hemmm...jadi pemimpin kok Cari pesugihan ...fiuh...
padahal lo tau gak seh kalo gaji Pak SBY yang sekarang udah Guede banget low.

Gaji Presiden RI 28 Kali Lebih Tinggi dari Pendapatan Per Kapita....!!!


Gaji per tahun yang diterima Presiden SBY mencapai 124.171 dolar per tahun. Menurut catatan majalah "The Economist", dengan angka tersebut berarti gaji SBY 28 kali lipat dari pendapatan per kapita.(id.news.yahoo.com)

padahal kita tahu banyak rakyat yang masih hidup dibawah garis kemiskinan dan bahkan ada rakyat yang mati gara-gara keracunan makan Thiwul karena gak mampu beli beras. eh...pak SBY masih berniat mau naik gaji....

RAJA TEGA KAU SBY....!!!!

Jumat, 21 Januari 2011

Revolusi Tunisia dan Prospek 'Revolusi' Islam Indonesia

Akhirnya rezim Tunisia rontok oleh kekuatan umat. Rakyat Tunisia yang sudah muak dengan kepemimpinan sekuler pimpinan Zine El Abidine Ben Ali berhasil menggulingkan rezim tersebut setelah berkuasa selama puluhan tahun lamanya.

Diberitakan bahwa Ben Ali mundur ketika terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di Tunis, ibukota Tunisia. Polisi terpaksa membubarkan demonstrasi dengan gas air mata. Sebanyak 13 orang dikabarkan tewas akibat bentrokan dengan aparat atas intuksi pemerintah. Sedangkan aktivis hak asasi manusia melaporkan sedikitnya 60 orang tewas dalam huru hara tersebut. (kanal internasional online, 14/01).

Revolusi Tunisia inipun tampaknya sudah menjadi virus yang menyebar cepat ke sejumlah negara Arab. Sebagaimana diberitakan rakyat merdeka online, beberapa negara bagian Arab dilaporkan mulai diguncang aksi unjuk rasa me­nentang pemerintahan sah ne­garanya masing-masing. Misalnya di ibukota Yordania, Amman. Sejumlah massa kelom­pok oposisi berorasi sambil ber­pidato di depan para peserta aksi demo. Mereka berteriak lantang, merasakan penderitaan yang sama dengan warga Tunisia. Se­mentara di Yaman, kelompok-ke­lompok mahasiswa turun ke jalan di ibukota negara, Sanaa sambil menyerukan revolusi terhadap para pemimpin Arab yang penuh “tipu daya”.

Di massa kepemimpinannya sejak tahun 1987, Ben Ali berlaku semena-mena terhadap rakyatnya. kehidupan rakyat semakin memburuk, kemiskinan semakin luas, harga-harga kebutuhan pokok semakin meningkat, pengangguran bertambah banyak, khususnya kaum muda. Sementara itu , asset negara terus menumpuk disekitar kroni-kroni Ben Ali, sehingga tak lagi menyisakan bagi kepentingan rakyat. Rakyat benar-benar terkecik dengan segala kebijakan dan penguasaan yang dilakukan oleh rejim tersebut. Ben Ali juga dikenal bertindak sangat represif terhadap para aktivis Islam yang ingin memperjuangkan tegaknya Islam. (eramuslim.com).

Ada dua kubu dalam krisis di Negara yang penduduknya 99% Muslim itu, pertama adalah kubu rezim yang di dukung oleh polisi dan militer. Seperti pada umumnya, pihak militer memang harus mengabdi pada rezim yang sedang berkuasa. Meskipun tidak menutup kemungkinan dalam hati kecil mereka juga tidak menginginkan adanya peristiwa berdarah itu. Itulah kenapa militer seringkali di posisikan sebagai pihak korban instruksi atau korban dari sistem. Sementara itu kubu yang kedua adalah rakyat yang menginginkan tergulingnya rezim.

Dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor utama terjadinya perubahan adalah umat. Sedangkan dalam sejarahnya apabila sebuah Negara itu ingin benar-benar berubah adalah dengan jalan perubahan yang bersifat revolusioner. Tidak cukup hanya berganti orang yang berkuasa namun juga harus berganti sistem.

Beberapa peristiwa revolusi di dunia diantaranya: Revolusi disertai kekerasan: Revolusi Perancis (1799 M), revolusi China (1927 M – 1949 M), dan revolusi Indonesia yang membebaskan diri dari cengkeraman penjajah (1945 M). Revolusi tanpa kekerasan: revolusi Iran (1979 M), revolusi Philipina (1986 M), juga Perubahan revolusioner Islam yang dilakukan Rasul Saw dan para sahabat di madinah ketika itu.

Islam sendiri telah mencontohkan ada dua model perubahan, yakni perubahan secara Parsial (islahiyah), ini dilakukan bila sistem Islam masih diterapkan dan kerusakan hanya pada cabang-cabangnya saja. Yang kedua perubahan secara Revolusioner (inqilabiyah), yang ini jika keadaan sudah rusak dari akarnya.

Pertanyaanya mau dibawa kemana Tunisia pasca revolusi?, sebagai Negara yang berpenduduk mayoritas Muslim tentunya tidak ada pilihan lain kecuali berubah dari Negara sekuler ke Negara Islam, Negara yang menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Negara khilafah. Karena hal itu merupakan tuntutan keimanan mereka, disamping itu dapat membuat Negara yang berbatasan dengan Aljazair tersebut menjadi Negara yang maju dan sejahtera. Namun tentu jika ingin menuju ke sistem Islam, haruslah ada dukungan umat, termasuk militer setempat.

Disisi lain, Amerika telah berancang-ancang untuk meyodorkan solusi tersendiri untuk Negara itu. Seperti dilansir wartanews, hal tersebut disampaikan Obama kepada sahabat dekatnya, Presiden Mesir Husni Mubarok, sesaat setelah tergulingnya Rezim Ben Ali.

Indonesia & Tunisia menerapkan sistem sekulerisme

Sejatinya kondisi di Tunisia bisa dikatakan tidak jauh beda dengan apa yang dialami oleh Indonesia yang notabene juga sama-sama berpenduduk mayoritas Muslim ini. Sama-sama menerapkan sistem sekurelisme, sama-sama juga sedang terpuruk kondisi negaranya. Cuma bedanya penguasa di sini lebih mengedepankan soft power untuk ‘menjinakkan’ para aktivis Islam. Maksudnya untuk mengendorkan perjuangan penegakkan ideologi Islam.

Bagi aktivis Islam yang dianggap radikal maka rezim di sini menggandeng/digandeng Amerika serikat dengan ‘war on terrorist’ nya. Tetapi lagi-lagi disayangkan, yang terjadi dilapangan, dalam hal ini Densus 88 sebagai ujung tombaknya seringkali bertindak ngawur, banyak orang-orang yang tidak bersalah dijadikan sasaran. Bahkan disebut-sebut, Densus 88 telah melakukan pelanggaran HAM berat dalam penangana kasus terorisme ini.

Ideologi Islam ternyata juga tidak mati, bahkan semakin tumbuh subur. Akhirnya baru-baru ini juga dimunculkan strategi deradikalisasi untuk mensekulerkan umat Islam di Indonesia. Disisi lain, aktivis Islam yang mencoba berjuang lewat dalam sistem, perlahan-lahan terus ditarik hingga meninggalkan ideologinya.

Jelaslah kedua Negri muslim ini tengah di atur dengan sebuah sistem kufur, sistem buatan manusia yang bertentangan dengan akidah dan syariah Islam. Sebagai muslim, tentu hal ini tidak boleh didiamkan, syariah dan khilafah harus di tegakkan, sekulerisme harus di singkirkan.

Prospek Revolusi Islam Indonesia

Guna menuju revolusi Islam di Indonesia maka harus ada dua faktor penting, pertama: mayoritas masyarakat menginginkan tegaknya ideologi Islam, atau minimal mereka tidak menentangnya. Kedua: pihak-pihak yang memiliki kekuatan riil (militer, tokoh umat, dll) di tengah-tengah umat juga mau untuk menjadi pendukung tegaknya hukum-hukum Allah tersebut.

Kondisi saat ini, menurut hemat penulis, ada tiga kelompok yang berada di tengah-tengah masyarakat. Diantaranya:

1. Kelompok pejuang dan pendukung tegaknya ideologi Islam

2. Kelompok masyarakat netral.

3. Kelompok penentang ideologi Islam.

Kelompok pertama ialah para aktivis dakwah yang berjuang untuk mewujudkan cita-cita mulianya itu. Mereka terdiri dari individu maupun kelompok Islam (partai/ormas) baik yang konsisten dalam perjuangan maupun tidak. Ditambah masyarakat yang telah memahami bahwa Islam harus ditegakkan dan mereka mendukung perjuangan.

Sementara kelompok kedua merupakan sebagian masyarakat di pedesaan maupun perkotaan. Kelompok ini tidak begitu peduli dengan pertarungan ideologi yang ada disebabkan sebagian besar diantara mereka belum begitu paham jika Islam merupakan sebuah ideologi, dan jika perjuangan penegakkan syariah dan khilafah merupakan konsekwensi akidah mereka.

Sedangkan kelompok ketiga, ini bisa di katakan sebagai penyakit, mereka diantaranya: aktivis liberal, pengemban kapitalisme, pejuang sosialisme, dll. Sejatinya jumlah mereka sangat sedikit, namun seolah-olah berjumlah banyak sebab mereka sering “nyanyi” di media dikarenakan juga didukung oleh sebagian besar media sekuler. Dalam kasus ini sering dilakukan oleh kelompok liberal.

Teruntuk kelompok pejuang sosialisme, mereka sering mengklaim punya massa banyak, yakni kaum buruh, padahal mereka cuma menungganginya dalam rangka para buruh yang ingin memperoleh hak-haknya. Mayoritas kaum buruh adalah masuk kelompok kedua.

Kultur Islam

Kultur masyarakat Indonesia adalah kultur Islam tentunya hal ini sangat kondusif untuk tegaknya Ideologi Islam di Negri ini. Dalam hati kecil mereka begitu mencintai Islam, entah seperti apapun tingkat keimanan mereka. Ada kejadian menarik yang pernah di alami oleh penulis, saat salah seorang preman mengatakan pada penulis “Mas, saya itu orangnya begini, tapi saya akan marah jika Islam dihina dan dilecehkan” (dalam bahasa jawa). Pada kasus lain, di orang yang tidak sama, saat menceritakan peristiwa gempa di Bengkulu dan orangnya kebetulan waktu itu berada disana, mengatakan: “Mas, aku dulu takut sekali saat gempa, yang ada dipikiranku, bahwa aku belum sholat mas”.

Itulah contoh-contoh yang menunjukkan jika sejatinya kultur masyarakat Indonesia adalah kultur Islam. Orang-orang yang seperti ini juga merupakan objek dakwah yang berhak mendapatkan pesan dakwah Islam, karena mereka juga merupakan korban dari sistem sekulerisme yang telah melahirkan banyak generasi yang jauh dari ajarannya. Mereka bagian dari kelompok kedua.

Sebagian masyarakat Indonesia mungkin belum paham betul tentang Ideologi Islam, namun jika dikatakan bahwa Ideologi Islam itu adalah hukum-hukumnya Allah, dari Allah Swt, maka akan sulit bagi mereka untuk menolak penerapannya. Apalagi bila disampaikan bahwa hukum Allah niscaya membuat Indonesia menjadi maju dan sejahtera.

Potensi Indonesia

Indonesia memiliki potensi yang cukup bagus bilamana khilafah tegak mulai dari negri ini. Setidaknya hal ini di dasarkan dari beberapa pertimbangan:

1. Secara geo-politik dan geografis, Indonesia memiliki wilayah yang luas, jumlah penduduknya sangat banyak, tentaranya juga banyak. Tentu hal ini akan membuat Indonesia dengan pertolongan Allah menjadi Negara yang kuat ketika tegak Ideologi Islam.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi1.9 juta mil persegi. Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa.

Sementara jumlah tentaranya berdasarkan data Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada tahun 2006 dan Jaffa Center of Strategic Studies (JCSS), Indonesia memiliki 316.000 tentara aktif , 400.000 pasukan cadangan, dan 207.000 paramiliter. Tentara-tentara ini tentunya akan menjadi semakin hebat dengan sentuhan akidah Islam, dan bukan nasionalisme. Sekeras apapun mereka, niscaya akan luluh ketika berhasil tersentuh dengan akidah Islam yang mendalam, contohnya adalah Umar bin Al-khatab. Apalagi sebagian besar dari mereka sudah Muslim.

2. Secara geo-ekonomi, Indonesia merupakan Negara ‘zamrud katulistiwa’ yang kaya akan kekayaan alam, tanahnya subur, hutannya luas. Hal ini tentunya menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang strategis untuk tegaknya khilafah Islam. Dalam catatan Dr. Fahmi Amhar (Praktisi Bakosurtanal) bahwa nilai potensi lestari laut Indonesia baik hayati, non hayati, maupun wisata adalah sekitar US$ 82 Milyar atau Rp. 738 Triliun. (Al-Waie, 2010).

Sementara di sektor Migas ada Ada 60 cekungan besar minyak bumi dan gas, serta 11 yang sudah berproduksi yaitu: Cekungan Sumatera Utara, Cekungan Sunda, Cekungan Jawa Timur Laut, Cekungan Bone, Cekungan Kutai, Cekungan Seram, Cekungan Salawati dan Cekungan Bintuni, Cekungan Sibolga (tahap eksplorasi), Cekungan Bengkulu (tahap eksplorasi), Cekungan Jawa Selatan (tahap eksplorasi), Cekungan Bangai (tahap eksplorasi). Dari 11 yang sudah berproduksi dihasilkan minyak bumi sebesar 1,93 miliar barel dan gas bumi sebesar 107,5 TCF. (waspada.co.id 2008).

Kekayaan emas Freeport di papua, cadangan emas dan perak juga terdapat di Delta Kapuas, Kepulauan Riau, Pantai Sukabumi. Dan masih banyak lagi kekayaan alam yang di anugerahkan oleh Allah SWT kepada Indonesia. Namun sayangnya sekarang ini banyak dikuasai oleh segelintir orang, terutama asing karena sistem kapitalisme yang dianut.

Syariah Islam semakin diterima

Seiring waktu berjalan, syariah Islam semakin mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Ada sebuah poling yang cukup mengejutkan dilakukan oleh sebuah lembaga survei yang di monitoring universitas Mariland AS pada tahun 2007, meskipun agak ditutup-tutupi, diantaranya dilakukan di Indonesia dan hasilnya: kebanyakan responden sepakat terhadap penegakkan syariah dan khilafah dengan prosentase 53%, lebih rendah dibandingkan prosentase Negri-Negri Islam lain (Mesir 71%, Pakistan 79%, Maroko 76%).

Hari demi hari syariah Islam Alhamdulillah semakin diterima, tanda-tanda kebengkitan Islam pun sudah tampak di depan mata. Tak heran jika National Intelelligence Council’s (NIC) pernah merilis sebuah laporan yang berjudul Mapping the Global Future. Dalam laporannya itu diprediksikan bahwa akan ada empat skenario besar dunia di tahun 2020, salah satu yang disebutkan adalah A New Chaliphate atau berdirinya kembali khilafah Islam, sebuah pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global.

Demikian juga cukup menarik isi dari sebuah buku karya Mr. Michael Buriyev (Wakil Ketua Parlemen Rusia) yang menyatakan: dunia sedang menuju menjadi 5 negara besar yakni: Rusia, Cina, Khilafah Islam, Konfederasi Dua Amerika, dan India jika India bisa bebas dari cengkraman Islam yang mengurungnya (Pakistan, Bangladesh, Kasmir, Afganistan).

Menuju Khilafah Islam

Barang siapa yang meneliti sirah nabi, maka akan ditemukan bahwa Rasulullah telah melakukan langkah-langkah terarah untuk menuju tegaknya Ideologi Islam.

Pertama, Setelah diangkat menjadi rasul, Beliau mendidik calon-calon kader dakwahnya seperti Abu Bakar Ash-Shidiq, Ali bin Abi Tholib, Zaid bin Haritsah, dan sahabat yang lain. Mereka digembleng secara terpadu oleh Rasululloh di rumahnya Arqam bin Arqam.

Kedua, para sahabat yang dibina tadi ditugaskan oleh Rasul untuk melakukan dakwah Islam, menggulirkan pergolakan pemikiran, menyadarkan masyarakat yang dahulunya pemikiran, perasaan, tingkah lakunya masih jahiliah diubah menjadi pemikiran, perasaan, dan tingkah laku yang Islami. Masyarakat yang tadinya penyembah berhala, diganti dengan penyembahan hanya kepada Allah semata. Kelompok (hizb) dakwah ini dikomandoi langsung oleh Baginda Rasulullah SAW.

Ketiga, Rasul selaku pemimpin kelompok (hizb) dakwah tersebut juga melakukan aktivitas yang dikenal dengan istilah Thalabun Nushrah (mencari pertolongan) kepada pihak yang mempunyai kekuatan riil (ahlul kuwwah). Beliau pernah mendatangi kabilah-kabilah semacam; Bani Hanifah, Bani Kalb, bahkan Bani Tsaqif di Thoif Rosul sempat dilempari batu oleh penduduk setempat sampai kakinya berdarah-darah. Melalui sikap konsisten Beliau, akhirnya datang juga pertolongan Allah dengan bersedianya suku Aus dan Khazraj menerima pinangan Rasulullah. Sebelumnya mereka telah didakwahi oleh para sahabat.

Alhasil, kelompok (hizb) Rasul yang memotori perubahan tersebut, ditopang oleh masyarakat yang telah terbentuk kesadarannya sehingga menginginkan perubahan ke arah Islam. Mereka hanya mau diatur dengan wahyu bukan yang lainnya, pihak ahlul kuwwah pun juga mendukung tegaknya Ideologi Islam, maka sudah tidak ada yang mampu membendung lahirnya Daulah Islam pertama di Madinah waktu itu.

Selamatkan dengan Syariah

Indonesia, Tunisia, dan negri-negri lain harus di selamatkan dengan Islam. Sistem ini telah menjadikan Raksasa Islam tertidur lelap, dijajah, dan di hinakan oleh Musuh-Musuh Islam.

Karena itu, pembinaan pada umat dengan pemikiran Islam yang Ideologis harus terus digelorakan. Melakukan counter pemikiran atas apa yang disuarakan oleh kaum liberal yang biasa mengatakan Syariah Islam adalah ancaman bagi Indonesia, namun sebaliknya, Islam akan menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan. Kapitalismelah ancaman yang sebenarnya.

Mesti di jelaskan kepada umat secara keseluruhan, termasuk diantaranya jajaran militer, tokoh masyarakat, juga para intelektual, atas kepalsuan ide-ide selain Islam seperti Kapitalisme, sosialisme, sekulerisme, pluralisme, Liberalisme Dst. Serta melakukan dakwah yang bersifat politis dengan mengajak umat untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Karena semua ini adalah konsekwensi keimanannya sebagai muslim.

Revolusi di Tunisia paling tidak menunjukkan bahwa kekuatan umat merupakan faktor penting terjadinya perubahan. Mari selamatkan Indonesia dengan Syariah, untuk apa mempertahankan penguasa pembohong dan sistem yang nyata-nyata membuat Indonesia menjadi terpuruk dan bertentangan dengan akidah Islam. Ingatlah bahwa pertolongan Allah itu amat dekat. Wallahu a’lam bi ash-shawab

By: Ali Mustofa

weleh-weleh Bawa Buku SBY Antek Yahudi-AS, Mantan Ketua Umum PB HMI Ditangkap Polisi?

inilah pernyataan beliau(Syahrul): "Jujur saya tidak habis pikir mengapa buku sebagai buah pemikiran tersebut dipandang bermasalah oleh polisi tersebut. Saya pun kemudian dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Kemayoran untuk dimintai keterangan lebih lanjut," (suara-islam.com)

akibat dari penangkapan ini beliau
merasa tertekan dengan pemeriksaan itu yang kini dilimpahkan ke Polres Jakarta Pusat untuk ditindaklanjuti. mungkinkah ini tanda-tanda gaya pemerintahan "Orde Baru" akan diberlakukan lagi?

Represif, Diktator....

ya tanda-tanda ini sebenarnya sudah berkali-kali terjadi. anda mungkin masih ingat tentang beberapa kasus penangkapan tersangka teroris. beberapa tersangka di tembak ditempat hingga mati tanpa ada pembuktian diperadilan sebelumnya.

apakah kalian rela negeri ini kembali menjadi Arena yang mencekam bagi para pejuang Islam...???



Referendum Sudan Selatan: Indonesia Harus Belajar untuk Isu Papua

Oleh: Harits Abu Ulya (Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI)

Sejak hari Ahad 9 Januari 2011, referendum untuk menentukan nasib sendiri bagi Sudan Selatan digelar selama kurang lebih sepekan. Komisi referendum mencatat, empat juta orang terdaftar untuk ambil bagian dalam jajak pendapat tersebut. Seperti dugaan banyak pihak, referendum ini akan berhasil mengoyak Sudan menjadi dua Negara yang terpisah satu sama lainya. Sudan Selatan akan menjadi Negara Baru dan “merdeka” dengan kepemimpinan yang baru pula.

Sebuah pil pahit bagi pemerintah Sudan, melalui pintu perjanjian Nivasha dan sebelumnya yaitu Protokol Machakos, bahkan kelanjutan dari drama perjanjian masa lalu yakni Perjanjian Sykes-Picot kemudian banyak pihak punya kepentingan baik korporat (perusahaan eksplorasi minyak) ataupun Negara terutama AS menekan pemerintah Sudan. Dimana posisi AS saat ini lebih determinan dibanding pihak Inggris seperti diawal-awal kemerdekaan Sudan. Karena itu sebenarnya pemisahan Sudan selatan merupakan bagian dari rencana lama yang diperbarui untuk memecah belah negeri-negeri kaum muslim menjadi entitas-entitas kecil yang tidak memiliki daya dan kekuatan sehingga mudah dikontrol dan dirampok kekayaannya. Tentu semua ini tidak dengan mudah terjadi, kecuali atas sokongan dan loyalitas penuh dari para penguasa, pemangku kebijakan dan pihak militer yang oportunis mengiyakan proyek pemisahan melalui strategi referendum.

Sudan bagi Barat sangat menggiurkan, karena Sudan secara geopolitik adalah negeri yang penting dan menempati posisi strategis. Sudan berada di sepanjang laut Merah dan berbatasan dengan sembilan negara Afrika, kaya akan kekayaan pertanian, tanahnya subur, dan memiliki kekayaan air, barang tambah dan minyak. Sementara bagian tanah selatan, maka itu adalah tanah perawan yang penuh dengan kekayaan diantaranya minyak yang saat ini jadi rebutan di antara perusahaan-perusahaan minyak besar dunia (Eropa dan Amerika). Tanahnya sangat subur. Luas wilayah selatan Sudan mendekati 700.000 kilometer persegi. Jumlah penduduknya tidak lebih dari delapan juta jiwa di mana 18 % nya adalah muslim dan sekitar 17 % nya Nashrani, dan mayoritas sisanya penganut paganisme.

Tentu potensi diatas menjadi magnitude bagi AS bersama perusahaan swasta yang besar, bernafsu untuk memegang kendali sepenuhnya wilayah-wilayah basah dengan potensi SDA (sumber daya alam). Wajar kalau kemudian kedok yang ditampakkan oleh pemerintah AS saat proses referendum belum berakhir melalui Presiden Barack Obama dengan mengucapkan selamat kepada rakyat Sudan selatan atas referendum pemungutan suara yang bisa membuat kemerdekaan mereka, dan pada hari Ahad (9/1) Obama mengatakan bahwa Washington “berkomitmen” untuk membantu negara Afrika baru tersebut setelah referendum selesai. Bahkan dengan kedustaan retorikanya Obama mencoba menegaskan; “Masyarakat internasional bersatu dan bertekad untuk memastikan bahwa semua pihak di Sudan memenuhi kewajiban mereka. Kita tahu bahwa ada orang-orang yang mungkin mencoba untuk mengganggu pemungutan suara,” dan menambahkan bahwa pelaksanaan pemungutan suara itu juga diawasi dengan ketat (www.whitehouse.gov/9/1).

Bagaimana posisi Indonesia?. Dalam isu referendum Selatan Sudan, pemerintah Indonesia menjadi salah satu observer. Pemerintah RI telah menunjuk KBRI Khartoum menjadi pengamat dalam referendum tersebut. Di bawah arahan Dubes RI untuk Sudan dan Eritrea, Sujatmiko, para pengamat dari KBRI Khartoum bertugas sejak 7 Januari 2011 hingga diumumkannya hasil referendum pada awal Februari 2011. Dua tim pengamat ditugaskan di dua kota besar, yaitu Khartoum, ibu kota Republik Sudan, dan Juba, ibu kota Sudan Selatan. Di kesempatan terpisah melalui Dubes RI untuk Sudan Sujatmiko di Juba, Senin malam (10/1/2011) menyatakan;” Pemerintah Indonesia optimistis referendum Sudan Selatan yang sedang berlangsung hingga akhir pekan ini akan tetap kondusif. “Situasi dan kondisi terselenggaranya referendum Sudan Selatan ini akan kondusif hingga akhir. Kita optimis atas situasi ini,” (www.Kompas.com, 10/1)

Indonesia terlihat dalam posisi dependen terhadap skenario Barat. Padahal begitu jelasnya sekarang referendum menjadi stretegi jitu untuk mengerat Negara-negara dunia Islam. Dengan delik isu utama tentang HAM dan ketidak adilan ekonomi menjadi bara yang akan senantiasa memanaskan iklim politik disebuah wilayah.

Indonesia seharusnya punya sikap polugri yang genuine dan brilian. Misalkan menolak seluruh upaya intervensi Negara luar atas urusan dalam negeri orang lain yang memiliki motif dan multikepentingan domestiknya. Sembari mengajukan gagasan, pentingnya perubahan pendekatan paradigmatik bagi pemangku kebijakan untuk mengelelola wilayah selatan Sudan lebih baik. Pengelolaan yang mensejahterakan rakyat dan berkeadilan, karena potensi kekayaan yang sangat besar dimiliki Sudan menjadi salah satu kunci mewujudkan itu semua.Itupun dengan catatan bahwa pemerintah Sudan tidak terjebak dalam lingkaran setan utang luar negeri dan bebas dari penjajahan politik Negara imperialis Barat.

Belajar dari kasus referendum Selatan Sudan, maka pada giliranya Indonesia bisa menghadapi keadaan yang sama. Mengingat teritorial yang demikian luas dan bagian-bagian wilayah tertentu memiliki kemiripan potensi seperti halnya Selatan Sudan. Yang paling aktual adalah wilayah Papua, yang sampai saat ini masih muncul kontraksi sosial politik. Otonomi khusus bagi papua belum banyak memberikan perubahan yang berarti, dalam kehidupan ekonomi mereka, dan ketika geliat ketidakpuasan dihadapi dengan pendekatan “militeristik” maka ini menjadi dua poin paling berbahaya untuk menstimulasi ketidakpuasan bermuara kepada referendum. Selama ini referendum bagi bumi Papua masih sayup-sayup, tapi bagaimana jika para pemain politiknya lebih lihai bermain opini di tataran internasional dan menarik perhatian dunia Internasional? Apalagi Papua tidak beda jauh dengan Selatan Sudan, sebuah wilayah yang stretegis dan penting bagi Kapitalis Barat khususnya Amerika. Negeri yang dijuluki mutiara hitam dari timur, sebuah negeri yang kaya tambang (tembaga, emas dan urainium), minyak dan lainya.

Lihatlah, begitu getolnya AS memantau dengan seksama persidangan tiga anggota TNI yang dituduh menyiksa dua warga Papua, seperti yang diungkap oleh jubir Deplu Philip Crowley, Kamis 13/1. Begitu juga dia menegaskan; “Sangat penting bagi Indonesia untuk mereformasi pasukan keamanannya dan terus memepertahankan tentaranya di standar yang tinggi dalam hal perilaku individu dan HAM. Kami akan memantau kasus ini dengan seksama”.(Kompas,14/1). Masih banyak data-data lain yang menjelaskan AS demikian mudah bermain dengan kedok HAM dan Demokrasi menekan dan mengatur kebijakan-kebijakan domestic Indonesia.

Indonesia bisa menelan buah simalakama dari isu Papua, jika tidak belajar dari kasus lepasnya Selatan Sudan melalui referendum. Karena atas nama keadilan ekonomi dan demokrasi, HAM, dan etno-nasionalism (menentukan nasib sendiri) bukan tidak mungkin Papua menuntut referendum. Mengingat AS telah menjadikan Papua salah satu basis kepentingan ekonomi domestiknya, begitu juga potensi geopolitiknya. Ditambah banyaknya instrumen Barat dengan lebel LSM/NGO ikut bermain, itu semua akan menjadi sandungan bagi pemerintah Indonesia untuk menjaga kedaulatan NKRI, ditambah lagi sadar atau tidak bahwa selama ini pengelolaan wilayah-wilayah negeri yang ada dalam NKRI masih banyak ketimpangan dan kekurangan. Dan ini memberikan amunisi bagi kelompok penggiat referendum makin lempang jalannya. Terakhir, mereka para pemangku kebijakan Negara Indonesia ini seolah “amnesia” bahwa salah satu akar masalahnya justru karena sistem demokrasi sekuler yang dijajakan Barat yang diadopsi. Na’udzubillah

Seruan KHILAFAH kan terus kami kumandangkan, Tunisia Dengarlah seruan kami

kami tak bungkam, karena kami tak mau jadi antek pemerintah boneka penjajah. kami juga tak duduk dikursi empuk parlemen, dan ingat dimanapun kami maka seruan itu kan kami kumandangkan. Seruan KHILAFAH demi tegaknya Syariah Islam yang kaffah.



Meskipun nyaris tidak diekspos oleh media asing, sebuah video menunjukkan diantara para demonstran saat krisis Tunisia terdapat sekelompok umat Islam yang menyerukan Khilafah (lihat : www.hizb.org.uk). Sebelum pawai dimulai , pembicara utama mengingatkan bahwa Rasulullah saw memerintahkan Muslim untuk tidak merusak pohon bahkan dalam kondisi perang, Islam juga melarang merusakan barang-barang milik orang lain. Terdapat seruan yang tegas menyerukan perjuangan non kekerasan yang berdasarkan Islam.

Beberapa slogan disuarakan dengan tegas oleh para demonstran “Tidak ada jalan lain, tidak ada jalan lain! Khilafah adalah satu-satunya solusi “, “Dengan jiwa kita, dengan darah kita, kita siap berkorban untuk Islam “. Hal ini menunjukkan para demonstran siap menghadapi petugas keamanan dengan keyakinan mereka.

Saat Berdiri di depan tentara Tunisia mereka pun berpidato : “Wahai tentara muslim, dimana anda di Palestina ? Dimana anda di Irak ? Lepaskanlah rantai penguasa yang membelengu leher anda ! Hai pasukan Muslim, kami siap bersama anda, dengan darah , jiwa , dan anak-anak kami! Hapuskan rezim yang menindas dan dukunglah pemimpin yang satu untuk semua kaum muslimin”

Bukan Hal yang Asing

Khilafah bukanlah hal asing bagi masyarakat Tunisia yang mayoritas Islam. Kejayaan wilayah Tunisia justru terjadi di masa Khilafah. Tentara Muslim di bawah komando Uqba bin Nafi untuk pertama kalinya melakukan ekspedisi futuhat ke wilayah Maghrib pada 670 M. Lima tahun kemudian, pasukan tentara Islam membangun basis pertahanan dan sebuah masjid pertama di kota Kairouan. Pasukan tentara Muslim yang dipimpin Hasan bin Al-Nu’man mampu menguasai kota Tunis dan seluruh wilayah Maghrib pada 705 M.

Puncak kejayaan kota Tunis berlangsung di era kekuasaan Dinasti Hafsiah. Pada masa itu, di Tunis berdiri sebuah perguruan tinggi pertama di Afrika Utara. Di awal abad ke-13 M, Tunis sebuah kota yang berada di wilayah Maghrib mencapai puncak kejayaannya. Ibu kota kekhalifahan Muslim di bagian Utara ‘benua hitam’ itu, sempat menjelma sebagai metropolis kaya raya. Kemajuan yang dicapai Tunis dalam bidang ekonomi, kebudayaan, intelektual, serta sosial tak ada yang mampu menandinginya pada era itu.

Tunis merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam di Afrika. Betapa tidak. Dari kota inilah ajaran Islam bisa menyebar hingga ke Siciliasebuah provinsi otonom di Italia. Pamornya semakin berkilau seiring berdirinya madrasah Al-Zaituna di kota ituperguruan tinggi pertama di Afrika Utara. Tunis telah melahirkan seorang ilmuwan Muslim terkemuka sepanjang masa, Ibnu Khaldun.

Pada era kejayaan Almohad, ilmu pengetahuan berkembang pesat di wilayah Maghrib. Salah seorang sarjana terkemuka pada era itu, Abu Yusuf Yakub, membangun sejumlah perpustakaan di Tunis dan wilayah Maghrib lainnya. Dinasti ini juga mendukung aktivitas para sarjana Muslim, seperti Ibnu Tufail dan Ibnu Rushd untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Salah satu arsitektur peninggalan dinasti ini adalah bangunan Giralda of Seville.

Tunis pun menjadi kota yang berpengaruh. Kota itu berkembang menjadi kota perdagangan dan ilmu pengetahuan. Para pedagang dari Venesia dan berbagai belahan dunia lainnya datang ke Tunis untuk berniaga.Kemakmuran yang dicapai kota Tunis masih dapat disaksikan pada abad akhir awal abad ke-16 M. Seorang pelaut dari Turki, Pipi Reis, dalam catatan perjalanannya melukiskan kemegahan dan keindahan kota itu. Menurut Reis, di kota itu berdiri sekitar 5.000 rumah yang gaya arsitekturnya meniru istana kerajaan. Sepanjang kota itu dihiasi dengan kebun dan taman nan indah.

Subhanalloh...jejak Khilafah begitu indah mewarnai bumi ini, tunggu apalagi wahai saudaraku, mari kita bersama-sama satukan langkah ikuti sunnah, Tegakkan KHILAFAH dimuka bumi ini...
Allohu Akbar....!!!
(diolah dari hizbut-tahrir.or.id)

Obama Peringatkan Mubarak: Awas! Nasibmu Akan Seperti Ben Ali

Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengkhawatirkan mitra dekatnya di kawasan, Hosni Mubarak, Presiden Mesir akan bernasib sama dengan Presiden terguling Tunisia Zine El Abidine Ben Ali. Kepada Mubarak, Obama berkata, tidak ada jaminan jika revolusi rakyat Tunisia tidak akan merembet ke Mesir.

Berbeda dengan statemen Gedung Putih terkait dialog telepon antara Obama dan Mubarak, sebuah sumber terpercaya AS menyatakan bahwa tujuan Obama menghubungi sejawatnya dari Mesir adalah menegur Mubarak karena lalai menjalankan program reformasi dan memerangi korupsi di negaranya. Obama menyebut hasil pemilu terbaru di Mesir dibarengi dengan meningkatkan pesimisme kalangan muda terkait kecurangan di pemilu legislatif.

Sementara itu, statemen Gedung Putih menyebutkan dialog antara Obama dan Mubarak seputar kondisi Tunisia dan vonis pertama Pengadilan Khusus Lebanon (STL). Obama mengharap pemerintahan transisi Tunisia mampu menerapkan prinsip-prinsip utama Hak Asasi Manusia serta menggelar pemilu yang bebas dan bersih.

Menurut sumber ini, Gedung Putih serius memonitoring perkembangan di Kairo mengingat Mesir mitra utama Washington di Timur Tengah. Berbagai berita dari Mesir khususnya aksi membakar diri empat warga negara ini dalam dua hari lalu dan seruan kubu penentang pemerintah Kairo untuk menggelar aksi demo besar-besaran pada 25 Januari membuat Washington khawatir. Apalagi kini juga merebak tuntutan pengunduran diri Mubarak.

Sumber ini menambahkan, menyusul revolusi rakyat Tunisia yang berhasil menggulingkan pemerintahan berkuasa Ben Ali, Washington kian khawatir masa depan mitra-mitranya di kawasan. Kekhawatiran ini dipicu oleh cepatnya proses runtuhnya pemerintahan Zine El Abidine Ben Ali yang tidak disangka-sangka Barat. (IRIB, 19/1/2011)

Kamis, 20 Januari 2011

kalian ganti rezim & Sistem atau kalian ingin ditumbangkan oleh rakyat...!!!

wohohoho....berkobar, bersemangat...
kalian turun....atau kalian ingin ditumbangkan...!!!
tapi itulah suara hatiku dan mungkin sebagian besar rakyat Indonesia yang ingin diucapkan pada pemerintah Dzolim saat ini. mereka seenaknya mengambil kebijakan yang dzolim. menaikkan BBM dengan bahasa "pembatasan Subsidi". menaikkan TDL dengan alasan...bla..bla...bla.....
menambah hutang luar negeri, memprivatisasi SDA milik ummat, Undang-undang BHMN yang mencekik Mahasiswa karena SPP mahal, dll.

apakah pantas mereka yang duduk dan menikmati uang rakyat dengan seenaknya tetap kita pertahankan? tentu kita sepakat itu tidak pantas. mereka harus turun mereka harus diganti oleh orang-orang yang amanah dan tentunya yang mengerti betul tentang Syariah mengatur negara. karena hanya dengan rezim yang bersih dan Sistem yang bersih sebuah negara akan bisa maju. tentunya kemajuan yang diridhoi Alloh SWT.

optimis....baru-baru ini kita sudah melihat fakta "Presiden Tunisia Ditumbangkan oleh Tukang Sayur". mungkin hal bisa juga terjadi di negeri ini, jika Rezim dan sistem dinegeri ini tidak segera kembali pada sistem yang mensejahterakan ummat. ini bukan ancaman tapi ini adalah sebuah konsekwensi bagi pemimpin siapa saja yang dzolim kepada Rakyatnya.

oleh karena itu maka kami tawarkan sistem Syariah dalam bingkai KHILAFAH yang telah terbukti selama kurang lebih 14 abad mensejahterakan ummat yang bernaung didalamnya.

kami berjuang untuk merubah rezim dan sistem dinegeri ini juga atas dasar konsekwensi iman kami sebagai seorang Muslim. memjadi muslim yang sebenar-benarnya muslim, menjalankan segala perintah syariat yang itu hanya mungkin bisa terjadi jika KHILAFAH ditegakkan dinegeri ini.

maka sadarlah wahai bapak SBY dan para pejabat negeri ini, jangan sampai kemarahan rakyat memuncak dan tidak terbendung, saya bukan siapa-siapa. saya hanya bagian dari ummat yang terdzolimi. saya sendiripun jelas tak mungkin mampu melawan kedzoliman kalian tapi Ummat, rakyat dinegeri ini jika memiliki perasaan yang sama dan mereka bersatu untuk melawan, maka revolusi itu pasti akan terjadi.

inikah KIBLAT Indonesia? Amerika: 86 Siswi SMA Frayser Memphis Hamil

Sebuah berita yang bisa mengejutkan bisa juga tidak bagi sebagian orang. berita yang datang dari negeri penyebar Demokrasi. negeri penjajah yang sekarang mulai sekarat tidak hanya di bidang ekonomi namun juga Akhlaknya.

Sebuah organisasi perempuan kini tengah sibuk menggalakkan kampanye antikehamilan dan antiseks di Sekolah Menengah Atas Frayser Memphis, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat. Organisasi ini juga mengajarkan para siswi untuk menjawab ‘tidak’ jika ada lelaki yang mengajak mereka berhubungan seks.

Langkah ini diambil setelah pada tahun lalu, sekolah mengeluarkan data yang mengejutkan. Sebanyak 86 siswi SMA Frayser usia 15-19 tahun kedapatan hamil dan melahirkan di luar nikah.

Kampanye yang dinamakan “Jangan ada bayi!” ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada para siswi maupun siswa mengenai bagaimana caranya mencegah dan menanggulangi kehamilan yang tidak direncanakan. Program ini menitikberatkan pada menanamkan keberanian kepada para siswi untuk berkata tidak untuk seks.

“Saat ini, siswi-siswi tidak tahu bagaimana berkata ‘tidak’, mereka berhubungan seks padahal mereka tidak mau, mereka hanya tidak tahu bagaimana berkata tidak,” ujar ketua penyelenggara dari organisasi non profit Girls Inc, Deborah Hester Harrison seperti dilansir dari laman Fox News, Jumat, 14 Januari 2011.

Pada kampanye ini, para guru-guru di SMA Frayser mempekerjakan pekerja sosial untuk mendampingi para siswa. Petugas sosial ini juga didukung oleh para orangtua murid.

Harrison mengatakan bahwa yang paling memprihatinkan lagi para siswi yang hamil tidak tahu cara mengatasi kehamilan. “Banyak dari siswi-siswi ini tidak siap untuk menjadi orang tua yang efektif, dan hal itu berpengaruh terhadap perkembangan janin,” ujar Harrison.

Hal ini diamini oleh Dr Manny Alvarez dari universitas University Medical Center, New Jersey. Dia mengatakan bahwa kehamilan usia remaja rentan penyakit. “Kehamilan remaja beresiko tinggi. Beberapa dari remaja ini beresiko besar mengalami kelahiran prematur, tekanan darah tinggi, dan seringkali harus operasi caesar, karena pinggulnya lebih kecil dari janin,” ujar Alvarez.

Bulan lalu, Departemen Kesehatan AS mengeluarkan data resmi yang menunjukkan pada 2009 terdapat 39 kehamilan dari 1.000 wanita usia 15-19 tahun. Angka ini meningkat 15 sampai 20 persen dari tahun-tahun sebelumnya.(vivanews.com)

negeri dengan sistem Bobrok, tapi sayang Indonesia masih berkiblat kesana. apakah kalian rela generasi muda kita yang sekarang sebagian udah ancur makin semakin ancur? jika tidak tinggalkan DEMOKRASI yang digembar-gemborkan amerika. terapkan Syariah & Khilafah.

Rabu, 19 Januari 2011

Non-Muslim Rusia Serbu Produk-produk Halal

Menurut sebuah laporan, bahwa produk-produk halal di Moskow disebu oleh para pembeli, bahkan ini tidak terbatas pada makanan saja. Sehingga keberadaan toko yang menjual produk-produk ini sangat populer di kalangan kaum Muslim dan non-Muslim di ibukota Rusia.

Pusat standar halal yang berada di bawah Dewan Mufti Rusia mengawasi standar pengendalian mutu sesuai dengan ketentuan syarian Islam, juga menerbitkan sertifikat halal, dan mengawasi penjualan produk.

Direktur divisi pengendalian mutu di pusat halal, Ja’far Aziz Baev mengatakan bahwa pasar halal tidak terbatas pada daging dan makanan saja, tetapi meluas ke produk-produk lain, seperti pakaian, kosmetik, dan obat-obatan, di samping bidang pariwisata, klinik, rumah bersalin, klub olahraga, dan bahkan sarana transportasi. Dikatakan bahwa baru-baru ini di Tatarstan diluncurkan produk “Taksi Halal”.

Ia mengatakan kepada situs “Al Jazeera Net” bahwa jumlah toko halal di Moskow saat ini mencapai tiga puluh toko, selain stand halal yang ada di department store. Padahal tahun lalu jumlahnya tidak lebih dari dua toko saja.

Ia juga menjelaskan bahwa volume produksi untuk “daging halal” selama tujuh tahun terakhir meningkat lebih dari seratus kali, di mana pada awal tahun 2010 mencapai ebih dari 7.000 ton, dibandingkan dengan tahun 2003 sekitar 70 ton. Dikatakan bahwa sebagian besar produk halal diekspor ke negara-negara Islam, terutama negara-negara persemakmuran yang merdeka.

Namun ia memperingatkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir banyak bermunculan produk-produk palsu yang dipromosikan dengan label halal.

Pembeli produk-produk halal ini tidak hanya kaum Muslim saja, tetapi juga non-Muslim. Marina Olexandrofna mengatakan bahwa sekalipun saya bukan Muslim, namun kehadiran produk makanan berlabel halal membuat saya merasa nyaman. Bahkan saya dan beberapa rekan saya sudah biasa membeli sebagian besar kebutuhan makanan kami dari toko-toko halal. Dan kami meminta agar jumlah produk-produk yang dijual terus ditingkatkan.

Direktur Biro Perencanaan Ekonomi Dewan Mufti di kota Clemolina mengatakan bahwa Dewan sedang mempersiapkan untuk menyelenggarakan pameran internasional terbesar untuk produk-produk halal pada bulan Mei mendatang. Targetnya adalah untuk menciptakan pasar Islam bersama, dan untuk meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga ekonomi Islam.

Dikatakan bahwa pameran internasional produk halal pertama telah diadakan di Moskow bulan Juni lalu. Dan menurut data para ahli, bahwa pasar halal di Rusia memiliki volume sekitar tiga miliar dolar dan diperkirakan akan meningkat sebesar 14% selama tahun ini (islammemo.cc, 18/1/2011).

Selasa, 18 Januari 2011

Suara Hidayat Nur Wahid Terhadap PKS

Munas PKS yang berlangsung Juni 2010 lalu, di Hotel Ritz Carlton, salah satu keputusan yang terpeting, bahwa PKS menjadi 'Partai Terbuka'. PKS tidak lagi menjadi partai yang sifatnya 'eksklusif', tetapi menjadi partai yang 'inklusif'. Terbuka bagi seluruh golongan bangsa.

PKS mengubah jargonnya yang sudah melekat dikalangan kader dan umat, yaitu bersih, peduli, dan profesional, menjadi 'Partai Pekerja'. Karena itu, di spanduk-spanduk yang terpampang di Jakarta, bunyinya, seperti : "Bekerja Untuk Indonesia Adalah Ibadah", atau ada :"Mari Bekerja Untuk Jakarta".

Secara perlahan dan jelas, terjadi perubahan yang mendasar, dari sikap dan orientasi PKS, yang dulunya merupakan metamorfose dari PK (Partai Keadilan), yang menjadikan dakwah, sebagai 'ruh' dalam berpartai dan berpolitik, perlahan-perlahan, mulai ditinggalkan.

Sementara itu, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid, yang hadir di dalam acara refleksi akhir tahun 2010, yang dihadiri para pengurus PKS, Luthfie Hasan Ishak (Presiden PKS), Anis Matta (Sekjen PKS), Untung Wahono (Ketua MPP), dan sejumlah pengurus lainnya, menegaskan bahwa PKS harus kembali ke jati dirinya sebagai partai dakwah, ucapnya.

Dalam siaran pers DPP PKS yang diterima, Senin (27/12), Hidayat mengatakan, kembali ke jati diri PKS sebagai partai dakwah adalah sumber loyalitas kader dan konstituen untuk menghindari gejala deparpolisasi atau menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap parpol.

Pernyataan Hidayat Nurwahid itu, menanggapi hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang disampaikan Burhanuddin Muhtadi dalam Refleksi Akhir Tahun 2010 PKS yang diselenggarakan di Hotel Shaid Jakarta, Minggu (26/12).

Burhanuddin juga menyampaikan catatan LSI mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu yang cenderung terus mengalami penurunan. Pada Pemilu 1999, jumlah pemilih tercatat sebanyak 92 persen, pada 2004 tercatat 84 persen dan pada Pemilu 2009 menurun lagi menjadi 71 persen.

Menurut mantan Ketua MPR RI itu, karena prinsip Islam bersifat universal, maka perlu diterjemahkan dalam program aksi yang konkret untuk kepentingan seluruh rakyat, sehingga fungsi dan kiprah partai bisa dirasakan.

Pertanyaannya, ketika Allah Swt memberi "kemenangan" bagi perjuangan PKS dalam menyuarakan aspirasi politik umat Islam, apakah para aktivisnya tetap istiqomah dalam memperjuangkan Islam?

Adakah ketika para "Pejuang Politik" Islam ini telah "diberkahi" dengan kekuasaan dan kekayaan, apakah mereka masih istiqomah dalam memperjuangkan Islam?

Ketika para Ustadz dan Murabbi pengusung "Da'wah Politik" Islam ini telah menjadi pejabat publik, baik anggota DPR-DPRD, Gubernur, Walikota atau tokoh-tokoh politik, masihkah mereka istiqomah dalam memperjuangkan Islam?

Masihkah mereka istiqomah menyuarakan Islam, jargon-jargon perjuangan Islam, simbol-simbol Islam dan nilai-nilai Islam?

Masihkah mereka setia pada para "Mad'u" yang mereka ajak untuk memperjuangkan Islam dengan mengatasnamakan da'wah Islam?

Sekarang, benarkah para aktivis da'wah ini masih istiqomah dalam perjuangan Islam? Pertanyaan ini menjadi semakin keras disuarakan umat, terutama para kader dan simpatisan, di antaranya:

- Aktivis PKS jarang terdengar -atau bahkan tidak terdengar lagi- menyuarakan PKS sebagai Partai Dakwah. Mereka bahkan mulai menggunakan istilah "PKS Partai Terbuka" untuk menggantikan "PKS Partai Islam".

- Simbol-simbol sebagai aktivis da'wah Islam mulai pudar. Lagu-lagu Nasyid yang mengiringi acara seremonial telah berubah menjadi lagu-lagu pop, gambar perempuan-perempuan berjilbab digantikan wanita-wanita yang memperlihatkan auratnya, bahkan wajah-wajah para Ustadz semakin klimis karena mencukur jenggotnya sampai habis.

- Wacana-wacana Islam yang dulu digembar-gemborkan telah berubah menjadi wacana-wacana yang sarat bernuansa nasionalisme. Apakah para Ustadz itu lupa bahwa nasionalisme merupakan derivat dari ash-shabiyyah yang berujung pada menomorduakan Islam?

- Untuk memperoleh dukungan luas, mereka mengembangkan koalisi yang dijustifikasi dengan bahasa Arab "musyarakah". Banyak kepentingan Islam yang harus dikorbankan, salah satunya adalah "jangan menyuarakan Islam secara terang-terangan".

Tentunya para aktivis PKS akan menyatakan bahwa mereka masih tetap istiqomah dalam memperjuangan Islam. Para kader dan simpatisan juga berharap begitu. Karena itu, seruan Hidayat Nurwahid -mantan Presiden PKS- ini sudah menjadi relevan.

Apa yang disampaikan Hidayat Nurwahid tentu bukan hal yang biasa. Apalagi di tengah hingar-bingar politik negeri ini parpol yang menyebut dirinya Partai Islam atau berbasis masa Islam kurang menunjukkan warna keislamannya dengan jelas.(Eramuslim)

Commentku:

-Lihatlah fakta diparlement wahai ummat....!!!

-apakah Dakwah Penerapan Syariah Islam berkumandang disana?

-apakah Dakwah Penegakan Khilafah bergema disana?


Sabtu, 15 Januari 2011

Contoh Negeri Muslim Bergaya Kafir dampak Sekulerisme

ditahun ini kita ummat Islam dikejutkan oleh berita tentang penutupan banyak masjid dan pelarangan pemuda untuk ngaji/mengkaji Islam yang terjadi di tajikistan.

Selama seminggu terakhir ini, Pemerintah Tajikistan menutup puluhan masjid di ibukota Dushanbe.

The Sunni News melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir ini telah terjadi penutupan beberapa masjid di berbagai daerah di ibukota Tajik, termasuk masjid komplek ‘Hayat Nu’ dan ‘Klinen’ dan ‘Akzal’ dan ‘Asbejk’ dan ‘Uhl’. Sementara bagi para imam masjid dan khatib yang tidak mematuhi seruan tersebut akan diancam dengan hukum berat dan akan dituntut ke pengadilan pemerintah.

Pejabat pemerintah Tajik mengklaim bahwa alasan penutupan masjid-masjid tersebut karena tidak terdaftar di lembaga pemerintah yang berwenang. Sementara para jama’ah berpendapat lain. Mereka mengaku telah melakukan berbagai upaya besar untuk mendaftarkan masjid di pemerintah. Namun kantor-kantor pemerintah tidak peduli dengan upaya mereka, bakan mereka selalu membuat-buat alasan yang tujuannya untuk menutup masjid.

Mullah Daulat Marzaiov, imam dan khatib masjid di Asbejk mengatakan, “Sejak empat puluh tahun yang lalu saya mengimami di masjid ini dan setiap harinya dihadiri sekitar 200 jamaah untuk melakukan salat berjamaah dan masjid ini dibangun melalui sumbangan masyarakat dan Kami telah melakukan upaya besar untuk mendaftarkan masjid di lembaga pemerintah beberapa kali, namun kami tidak berhasil,” ungkapnya.

Warga lain juga mengungkapkan hal yang sama. “Pihak berwenang sengaja tidak bersedia mendaftarkan masjid tanpa alasan apapun! Dan tidak pernah masjid ini satu haripun menjadi pusat kegiatan politik sebagimana masjid tidak pernah digunakan kecuali hanya untuk sholat maupun sholat jenazah,” tuturnya.

ternyata tidak hanya penutupan masjid-masjid, pemerintah setempat juga melarang para pemuda setempat mengaji. Hal itu terlihat dari pasukan keamanan di beberapa daerah yang melarang hal-hal pendidikan agama bagi kaum muda, dan tidak mengizinkan mereka untuk mendatangi para ulama dan syeikh untuk menimba ilmu syar’i.

Mereka juga memerintahkan para ulama, termasuk ‘Eshaan Khalil’ dan ‘Mullah Mohammadi’ termasuk ulama yang terkemuka di daerah Hishar di wilayah Khatlan untuk menghentikan pengajaran ilmu syar’i dan mereka tidak diizinkan kecuali setelah mendapat persetujuan resmi dari pemerintah. (republika.co.id, 14/1/2011)

adalagi contoh negeri Muslim bergaya kafir, kali ini gak jauh-jauh amat gan. negeri itu adalah Indonesia tanah air beta.....<(T_T)>

sebenarnya saya malu mau posting ini, tapi inilah kenyataan gan. kalo kita mau perhatikan kebijakan-kebijakan negeri ini, kita akan banyak temui fakta bahwa negeri ini bener2 bergaya kafir. bahkan kekufurannya sampe bisa mendapat rekor nomor wahid se ASIA TENGGARA...astagfirulloh...

kalo agan mau bukti ane bisa tunjukin satu tempat yang sangat Populer dinegeri ini, itulah Gang Dolly. Konon, dolly lebih terkenal ketimbang surabaya. Menurut sejarah, Dolly berdiri sejak jaman penjajahan BELANDA. Saya sendiri kurang mengetahui sejak kapan dolly berdiri. Dolly didirikan oleh TANTE DOLLY yang asli keturunan NONIK BELANDA. Dolly adalah salah satu prostitusi terbesar di asia tenggara mengalahkan Phat Pong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura, gila kan?. nah terbukti kan kalo negeri ini memang bergaya kafir bangets. fiuh...

istighfar lagi gan...<(-_-!)>

padahal kita tahu bersama bahwa mayoritas penduduk di kedua negara ini beragama Islam, aneh bukan?!
mengapa hal itu bisa terjadi dan begitu kuat mencengkram negeri muslim ini? jawabnya adalah karena negeri ini menerapkan sekulerisme didalam sistem negaranya. kalo nanya kenapa kok bisa se SEKULER itu? wah...ceritanya panjang gan...kalo ada yang tahu ceritanya dan mau cerita silahkan ditulis dikolom komentar...OK!